Lihat ke Halaman Asli

Cindy Talenta

Mahasiswi Bioteknologi

Tubuh Tembakau Risiko Terkena Covid-19

Diperbarui: 26 Juni 2020   01:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

CINDY TALENTA HUTABARAT 31170148

Duta Wacana Christian University

Yogyakarta

Informasi badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO) menyebutkan tembakau mematikan dalam berbagai bentuk. Produk tembakau yang dihisap termasuk melalui pipa, mengandung lebih dari 7000 bahan kimia, termasuk setidaknya 250 bahan kimia yang diketahui beracun atau menyebabkan kanker. 

Penggunaan tembakau tanpa asap dapat menimbulkan permasalahan kesehatan serius bahkan berujung kematian.  Perokok jangka panjang kehilangan setidaknya 10 tahun kehidupan mereka. Penggunaan tembakau memberikan efek negatif hampir semua organ tubuh manusia.

Bukti luas telah menyoroti dampak negatif penggunaan tembakau terhadap kesehatan paru-paru dan hubungannya dengan sejumlah besar penyakit di saluran pernafasan pernapasan. 

Merokok juga merusak sistem kekebalan tubuh dimana responsifnya terhadap infeksi akan berkurang akibat paparan toksik dari tembakau, membuat perokok lebih rentan terhadap penyakit menular. 

Beberapa studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa perokok dua kali lebih beresiko dibandingkan dengan bukan perokok untuk tertular influenza bahkan memiliki gejala yang lebih parah, sementara perokok juga tercatat memiliki angka kematian yang lebih tinggi dalam wabah MERSCoV sebelumnya.

Sejak diumumkannya COVID-19 sebagai pandemi pada 11 Maret 2020 menandakan bahwa penyakit tersebut sudah menjangkit begitu banyak populasi di berbagai negara di dunia. 

COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh coronavirus yang diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Banyak penelitian yang menyoroti perilaku merokok sebagai salah satu faktor resiko yang dapat memicu penyebaran COVID-19 sekaligus meningkatkan risiko kematian. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline