Lihat ke Halaman Asli

Pesta Hujan

Diperbarui: 16 Juli 2020   19:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

cnnindonesia.com

Pesta Hujan

Rerumputan tersenyum dalam butiran dikulum
Bening pancarkan warna warni
Indah di pandang mata
Daun talas sedikit menunduk
Orang lain mungkin,
Menyebutnya membungkuk
Memberi hormat
Anugerah dalam berkah yang banyak

Ternyata senja datang lebih awal
Mentari tertutup awan
Sementara katak gerantung
Menabuh gamelan
Sebuah upacara penenggelaman
Mungkinkah banjir akan datang lagi,
Pikirku dalam hati

O, hujan
Tanah baru saja mengering
Siang tadi
Jembatan dan jalan raya terputus belum sempat dijenguk
Apalagi diperbaiki
Haruskah gerobak dorong pengangkut kendaraan
Kembali memainkan peran
Tiga puluh ribu sekali menyeberang

O, hujan
Istirahatlah berpesta
Sementara saja
Haruskah ikan sawah bertelur kembali di tepi-tepi aspal
Di bawah-bawah
Di tengah-tengah
Hingga menetas dalam bak-bak mobil bekas
Hingga lupa pulang ke kampung halaman
Hingga tak tahu habitat nenek moyang

Selesailah hujan
Sebentar saja,
Biarkan malam tertidur dengan tenang
Menikmati berkah tanpa sepi mencekam
Bukan petir dan guntur menyambar
Datangilah tanah-tanah gersang
Gunung-gunung bertuan
Jangan di tempat kami yang tak memiliki perlindungan
Yang jatuhmu langsung menyisir tepian
O, hujan

Hari ini hujan lapar masih membanjir
Kenyang dan kenikmatan menghujan
Memenuhi halaman-halaman
Hingga pekarangan
Meminta tolong menggenangi kolong-kolong
Melolong menggonggong
Oh, hujan

Banjarmasin, 16 Juli 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline