Lihat ke Halaman Asli

Chaerul Sabara

TERVERIFIKASI

Pegawai Negeri Sipil

Chile Masih Menyulitkan Argentina, Meski Messi Tampil Optimal

Diperbarui: 16 Juni 2021   17:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: AFP/Mauro Pimentel via: Kompas.com

Penggemar Sepakbola bulan ini, dimanjakan dengan dua turnamen besar. Selain  Piala Eropa, Copa America juga bergulir di waktu yang hampir bersamaan. Salah satu partai menarik yang telah tersaji dari grup B adalah pertemuan antara Argentina melawan musuh bebuyutannya selain Brazil yakni Chile.

Bagi Argentina Chile selalu menjadi lawan yang sulit, dari 15 kali pertemuan kedua tim, Chile meraih kemenangan 7 kali, Argentina hanya menang 4 kali, sementara sisanya 4 kali keduanya bermain seri. 

Di ajang Copa America sendiri, dari 5 kali pertemuan kedua kesebelasan, Chile menang 2 kali, sekali kalah dan 2 kali seri. Kekalahan terakhir Messi cs adalah di final Copa America 2015 dengan adu penalti 6-5 untuk Chile.

Copa America menjadi mimpi yang belum kesampaian bagi Lionel Messi, sejak membela Argentina tahun 2005, Messi telah melakoni 4 kali gelaran Copa America 2007, 2011, 2015 dan 2019 dan semuanya berakhir tanpa gelar, dua kali final 2007 dan 2015 serta 2019 yang  hanya juara ketiga tentu membuat Messi penasaran, mungkin ini bukan Copa America terakhirnya tapi mungkin inilah kesempatan terbaiknya untuk mewujudkan impiannya mempersembahkan gelar juara bagi Argentina.

"Saya selalu tersedia untuk Tim Nasional. Impian terbesar saya adalah mendapatkan gelar dengan jersey ini. Saya sangat dekat beberapa kali. Itu tidak terjadi, tetapi saya akan terus berusaha. Saya akan melakukannya, selalu berjuang untuk mimpi itu," ujar Messi, penyerang Argentina yang sempat menolak gelar individu Pemain Terbaik Copa America 2015.

Partai Chile vs Argentina berlangsung seru dan keras. Pertandingan yang dimainkan di stadion Nilton Santos yang sepi, tercatat kedua kesebelasan banyak melakukan pelanggaran, Argentina 14 kali pelanggaran dengan dua diantaranya memperoleh kartu kuning untuk Lucas Martinez Quarta dan Lautaro Martinez. 

Sementara itu Chile melakukan 19 kali pelanggaran dengan tiga diantaranya mendapatkan kartu kuning, untuk Mauricio Isla, Erick Pulgar dan Arturo Vidal.

Lionel Messi mencetak satu gol melalui tendangan bebas khasnya di babak pertama, tetapi Eduardo Vargas mampu membalas dan menyamakan kedudukan 1-1 dalam partai pembuka Copa America Grup B, di Stadion Nilton Santos. Rio de Janeiro, Brazil  pada hari Senin.

Messi melepaskan tendangan bebas melengkung yang luar biasa ke sudut gawang Chile yang dikawal oleh mantan kompatriotnya di Barcelona, Claudio Bravo dari jarak 25 meter pada menit ke-33. Gol tersebut membuat Messi menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa Argentina dengan 38 gol, menyalip catatan gol dari Gabriel Batistuta dengan 37 gol. Messi memiliki total 73 gol untuk negaranya.

Gol balasan dari Chile tercipta 13 menit memasuki paruh kedua ketika Eduardo Vargas berhasil melakukan rebound melanjutkan untuk menyundul bola pantul setelah sepakan penalti yang dieksekusi oleh Arturo Vidal ditepis oleh Emiliano Martinez.

Chile unggul tipis dalam penguasaan bola dengan 52% berbanding 48% milik Argentina, namun Argentina bisa melakukan 18 shot dengan 5 diantaranya on target, berbanding Chile yang hanya mempunyai 5 percobaan dengan 4 diantaranya on target. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline