Lihat ke Halaman Asli

Faltias Patriabara

Penggiat Pariwisata

Traditional Melegenda: Gudeg Permata

Diperbarui: 20 Juni 2022   20:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Salah satu makanan yang membuat saya cukup betah di Yogyakarta adalah gudeg. Makanan yang biasanya disajikan dengan nasi, sayur gudeg, krecek, dan aneka lauk berbumbu areh ini cukup sederhana. Namun yang membuat saya jatuh cinta dengan gudeg adalah rasa dari gudeg itu sendiri. Gudeg memiliki struktur rasa yang Umami: manis, asin, kecut, dan pahit yang sangat menggugah selera. 

Salah satu gudeg yang legendaris di Yogyakarta adalah Gudeg Permata, gudeg yang sudah ada sejak tahun 1961 ini masih kokoh berdiri seakan tidak digerus ombak ditengah banjirnya restoran gudeg-gudeg modern yang beberapa tahun belakangan ini bermunculan. Gudeg yang semenjak dahulu kala dimiliki oleh keluarga bu Pujo ini masih menggunakan resep-resep yang sama dengan apa yang dijual sekarang ini. 

Ketika pertamakali menginjakkan kaki di warung gudeg ini, harum gurih di hidung yang bisa dierasakan dan presentasi gudeg yang menarik membuat pembeli yakin mengapa gudeg ini menjadi langganan para artis.

Gudeg basah yang masih dimasah dengan cara yang tradisional disajikan di Gudeg Permata dengan rasa gudeg rasa yang tidak terlalu manis, cocok untuk lidah mereka yang tidak terlalu menikmati manis dalam makanan, lauk pauk seperti ayam, telur, tahu dan tempe areh memberikan citra rasa yang sangat gurih, 

ditambah lagi dengan adanya krecek yang pedasnya cukup membakar lidah menjadi pelengkap yang sangat nikmat untuk hidangan gudeg ini. Salah satu yang menjadi andalan saya ketika menyantap gudeg di Gudeg Permata adalah nasi, gudeg, krecek, tahu areh, dan telur areh tak lupa meminta tambahan kuah areh.

 Santapan tengah malam ini cukup untuk menenangkan perut yang rewel berbunyi. Menyantap hidangan gudeg tengah malam ditemani oleh segelas teh panas dan suasana dingin sehabis hujan memang tidak ada duanya.

Gudeg ini berada di Jalan Gajah Mada No. 2 Gunungketur, Pakualaman, Yogyakarta dan buka hanya pada pukul 20.00 hingga pukul 01.00 WIB. Tak ada salahnya mengunjungi gudeg ini ketika sedang berkunjung ke Yogyakarta. Hidangan nikmat dengan harga terjangkau memang Jogja banget.

Namun perlu berhati-hati ketika pergi ke gudeg ini karena gudeg ini sangat nagih. Jadi tunggu apa lagi, jangan sampai kehabisan gudeg ini karena berbagai jenis makanan di gudeg ini cepat ludes.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline