Lihat ke Halaman Asli

Masyarakat Korea Utara Mungkin Lebih Bahagia daripada Kita

Diperbarui: 23 Juni 2018   10:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Monumen Besar Mansudae (sumber: PBS)

Mungkin sudah sering kita mendengar berbagai kekhawatiran terhadap kondisi masyarakat di Korea Utara. Negara tersebut memang dituding memiliki catatan HAM dan demokrasi terburuk di dunia. Berbagai laporan mengenai kamp konsentrasi, pengekangan hak berpergian, dan laporan lainnya selalu menghiasi catatan buruk HAM di Korea Utara. Bahkan, ada laporan yang menyebutkan bahwa seseorang dapat dieksekusi mati hanya karena memiliki kitab suci.

Keadaan ekonomi Korea Utara juga dianggap sebagai salah satu yang terburuk di dunia. Akibat dari runtuhnya Uni Soviet, kesalahan manajemen ekonomi, serta bencana alam, Ekonomi Korea Utara menjadi hancur dan kelaparan merajalela pada dekade 1990-an. Imbasnya, pendapatan per kapita anjlok hingga lebih dari 30%,  dan jumlah penduduk yang kabur dari Korea Utara meningkat. Sejak saat itu pula, keadaan ekonomi Korea Utara belum dapat pulih kembali ke tingkat sebelum tahun 1990-an.

Namun, dalam beberapa video yang saya lihat, apabila kita bertanya kepada mereka mengenai kehidupan mereka, mereka pasti akan menjawab bahwa mereka menjalani hidup yang bahagia. Bahkan, mereka bisa saja menjawab bahwa mereka adalah orang yang paling bahagia dan tidak iri terhadap apapun di dunia.

Tentu kita akan segera berpikir bahwa mereka mengatakan hal tersebut karena dipaksa dan diancam oleh penguasa. Namun, dari yang saya lihat, mereka mengatakan hal tersebut dengan tanpa beban. Sampai sekarang, masih terjadi perbedaan pendapat mengenai 'keikhlasan' masyarakat Korea Utara mengenai hal tersebut. Apakah benar mereka ikhlas mengatakan hal tersebut? Ataukah mereka berada di bawah paksaan untuk mengatakan hal tersebut?

Berdasarkan berbagai hal yang saya amati dan pahami, dari sisi pro maupun kontra, ada beberapa hal yang mungkin menjadi alasan mengapa masyarakat Korea Utara merasa bahagia. Karena kebahagiaan itu bersifat relatif, maka standar kebahagiaan mereka mungkin berbeda dibandingkan dengan kita. Kita juga tidak bisa menghakimi bahwa mereka tidak bahagia hanya karena standar mereka itu berbeda dari standar kebahagiaan mayoritas di dunia.

SUMBER KEBAHAGIAAN MASYARAKAT KOREA UTARA

Beberapa hal yang, menurut saya, menjadi sumber kebahagiaan masyarakat Korea Utara adalah sebagai berikut:

1. Loyalitas kepada Dinasti Kim sebagai dasar dan tujuan hidup

Sudah menjadi rahasia umum bahwa masyarakat Korea Utara diajarkan sejak dini bahwa loyalitas kepada Dinasti Kim (Kim Il-sung, Kim Jong-il, dan Kim Jong-un) adalah hal mutlak yang menjadi dasar dan tujuan hidup mereka. Mereka diajarkan untuk melakukan yang terbaik demi pemimpin mereka. Militer maupun sipil juga diajarkan untuk mati demi melindungi pemimpin mereka. Sehingga, akan terbentuk mindset bahwa kebahagiaan adalah ketika mereka dapat membela, melindungi, atau membahagiakan pemimpin mereka.

2. Isolasi total

Rahasia umum yang kedua adalah aksesibitas masyarakat Korea Utara yang dibatasi dari dunia luar. Akses informasi resmi hanya melalui media milik partai dan negara yang mungkin sudah disunting sedemikian rupa. Network yang umum adalah Kwangmyong yang berupa intranet sehingga hanya dapat diakses dari dalam negeri. Namun, hal ini dapat membuat masyarakat Korea Utara tidak merasa iri terhadap apapun di dunia karena mereka tidak dapat membanding-bandingkan terhadap apapun dari luar negeri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline