Beberapa waktu lalu, aku sempat heran sendiri. Kok bisa ya aplikasi di HP tahu banget lagu atau film yang aku suka? Begitu buka YouTube, rekomendasinya pas. Masuk TikTok, videonya juga sesuai dengan yang aku senangi. Pas cari jalan di Google Maps, malah dikasih rute tercepat biar enggak kena macet.
Semua itu ternyata bukan kebetulan, tapi hasil dari Artificial Intelligence (AI).
Dari situ aku ke pikiran: bedanya AI sama pemrograman biasa itu apa sih? Karena jujur, dulu aku kira semua program ya tinggal ditulis pakai kode aja. Tapi setelah belajar, ternyata cara kerjanya cukup berbeda.
Pemrograman Biasa(konvensional)
Komputer cuma bisa jalan kalau kita berikan aturan atau perintah yang jelas oleh programmer. Misalnya kita buat program perhitungan, misalnya kita masukkan angka1 + angka2 selesai. Program akan berjalan sesuai perintah, tapi jika kita masukkan bukan angka maka program akan error. Jadi program konvensional itu diberikan aturan atau perintah secara lengkap.
Pemrograman AI
Programmer tidak perlu membuat aturan atau perintah se detail mungkin. AI hanya perlu dikasi data untuk dipelajari, maka dia akan belajar dari itu sendiri. Contoh saat kita menonton TikTok atau YouTube. Saat kita menonton video tertentu, sistem akan tahu video apa yang kita suka dan merekomendasikan video yang sesuai dengan kesukaan kita. Jadi AI itu bisa belajar sendiri dan menyesuaikan secara mandiri.
Mana yang hebat
Kalau ditanya mana yang lebih hebat, jawabanku: dua-duanya penting. Pemrograman biasa tetap jadi dasar, apalagi buat masalah yang jelas dan terstruktur. Tapi AI jelas lebih unggul untuk masalah yang rumit dan berubah-ubah.
Kalau aku boleh ibaratkan, pemrograman biasa itu kayak masak pakai resep hasilnya pasti sesuai langkah. Sedangkan AI itu kayak koki kreatif yang bisa bereksperimen dengan bumbu sampai ketemu rasa baru.
Jadi menurutku, bukan soal memilih salah satu. Keduanya saling melengkapi. Kalau kita bisa menguasai keduanya, itu bakal jadi bekal penting buat menghadapi dunia teknologi sekarang dan di masa depan.