Lihat ke Halaman Asli

charles dm

TERVERIFIKASI

charlesemanueldm@gmail.com

Uang, Tarian Terakhir Modric, dan Sederet Alasan Peringkat Ketiga Tetap Layak Ditonton

Diperbarui: 17 Desember 2022   03:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Luka Modric (kiri) berebut bola dengan pemain Maroko, Azzedine Ounahi di fase Grup F Piala Dunia 2022: AFP/OZAN KOSE via Kompas.com

Agenda pertandingan Piala Dunia 2022 menyisahkan dua pertandingan terakhir. Sebelum partai final akan diselenggarakan perebutan tempat ketiga.

Duel mempertemukan Kroasia versus Maroko di Stadion Internasional Khalifa pada Sabtu (17/12/2022) dimulai pukul 22:00 WIB. Partai ulangan fase Grup F,  Rabu (23/11/2022) lalu yang saat itu berakhir dengan skor kaca mata.

Tentu, tensi, situasi, dan orientasi kali ini berbeda. Kedua tim menghadapi laga ini dengan rasa sesal dan kecewa yang belum sepenuhnya lesap usai disingkirkan Argentina dan Prancis. Laga pelampiasan dan pelipur lara setelah gagal melangkah ke partai pamungkas.

Tidak ada piala yang diperebutkan, selain medali perunggu. Konsekuensi berat malah harus siap ditanggung. Luka sakit hati gagal ke final bisa bertambah perih bila kembali menelan kekalahan.

Apakah dengan demikian perebutan tempat ketiga tidak lagi menarik dan penting? Tidak sesederhana itu, kawan!

Pertama, secara historis, perebutan tempat ketiga di Piala Dunia selalu terjadi dari edisi ke edisi. Kecuali edisi 1930 yang pemenangnnya ditentukan berdasarkan penampilan keseluruhan dan edisi 1950 yang mengambil format "round-robin".

Selain itu, selalu rutin digelar sejak 1934 yang dimenangkan Jerman (3-2 Uruguay) hingga 2018 di Rusia yang menjadi milik Belgia (2-0 Inggris).

Sepanjang itu banyak catatan menarik yang bisa dikedepankan. Jerman (termasuk Jerman Barat) menjadi pemegang rekor finis ketiga terbanyak. Empat kali finis di posisi ini (1934, 1970, 2006, dan 2010).

Di posisi kedua ada Polandia, Prancis, Swedia, dan Brasil yang dua kali pulang sebagai nomor tiga.

Di sisi berbeda, Uruguay menjadi negara paling apes dalam perebutan posisi ketiga. Tiga kali bertarung, tiga kali pula gagal. Itu terjadi pada 1954 (kalah 1-3 dari Austria), 1970 (kalah 0-1 dari Jerman Barat), dan 2010 (kalah 2-3 dari Jerman).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline