Semifinal Liga Champions Eropa musim ini menghadirkan pemandangan yang menarik. Betapa superiornya Liga Primer Inggris dan LaLiga. Masing-masing mengirim dua wakil dan harus saling sikut memperebutkan tiket final, dengan leg pertama berlangsung pada Rabu-Kamis (27-28/4/2022) dini hari WIB.
Pemandangan ini bukan sesuatu yang mengejutkan. Bukan pula hal yang baru. Superioritas kedua negara itu terlihat jelas sepanjang sejarah kompetisi kasta teratas di Benua Biru itu.
Spanyol dan Inggris menjadi pengirim wakil terbanyak ke babak semifinal. Melansir data bbc.com, Spanyol 59 kali tampil di semifinal dengan mengutus klub-klub langganan seperti Real Madrid (31 kali), Barcelona (16 kali), dan Atletico Madrid (6 kali). Sementara itu, Valencia dan Villarreal dua kali, Deportivo La Coruna dan Real Sociedad baru sekali.
Bila Spanyol dikuasai trio Madrid-Barcelona-Atletico, Inggris mengandalkan Liverpool (12 kali), Manchester United (12 kali), dan Chelsea (8 kali).
Klub-klub seperti Manchester City, Arsenal, dan Tottenham Hotspur belum banyak membuat prestasi dengan masing-masing tiga kali untuk City dan dua kali untuk Arsenal dan Spurs lolos ke semifinal.
Nottingham Forest, Aston Villa dan Derby County adalah klub-klub Inggris yang membuat kejutan, seperti Valencia, Villarreal, Deportivo La Coruna, dan Sociedad dari LaLiga.
Secara ringkas, Spanyol dan Inggris memiliki jejak lebih banyak di semifinal Liga Champions dengan 59 kali dan 46 kali tampil, dibanding Italia dengan 35 kali (Juventus 12, AC Milan 12, Inter Milan 8, AS Roma 2, dan Fiorentina 1).
Lantas, siapa pemenang "perang" Liga Inggris versus LaLiga kali ini? "All-English" final, Spanyol yang menguasai, atau "perang" itu terus berlanjut hingga partai pamungkas?
"Keajaiban" Villarreal
Kita mulai dari Villarreal versus Liverpool. Klub Inggris yang disebutkan kedua tak perlu banyak dibicarakan. Sepak terjang mereka sejak ditangani Jurgen Klopp cukup impresif.