Lihat ke Halaman Asli

Channyfah Putri Pratama

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Mahasiswa KKN Undip Membuat Modul Bangunan Pencegahan Abrasi di Desa Dalangan

Diperbarui: 9 Februari 2025   22:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemaparan mengenai modul yang berisikan beberapa contoh bangunan penahan abrasi

Dalangan, Sukoharjo [09/02/2025] -- Abrasi merupakan proses pengikisan tepi atau dasar sungai yang disebabkan oleh aliran air yang membawa material seperti pasir, kerikil, dan batu. Proses ini terjadi akibat kekuatan arus sungai yang terus-menerus menghantam dan mengikis permukaan tanah atau batuan di sepanjang alirannya. Abrasi di Desa Dalangan sendiri sudah menyebabkan beberapa kerugian material yang merugikan warga sekitar.  Berkaitan dengan hal tersebut, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro Tim 1 (Undip) 2024/2025, Channyfah Putri Pratama mahasiswa Teknik Sipil  Fakultas Teknik ikut serta membantu dalam pembuatan modul yang berisikan beberapa pilihan contoh bangunan yang bisa dibangun di tepi Sungai Bengawan Solo untuk mengatasi abrasi. Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi akademik mahasiswa dalam membantu masyarakat setempat mengatasi permasalahan abrasi pantai yang semakin mengancam wilayah pesisir desa.

Program ini dilakukan untuk membantu merancang ulang pesisir Desa Dalangan yang khususnya terdampak dari abrasi. Dalam program ini, Channyfah Putri Pratama melakukan penelitian dengan mempelajari modul mengenai struktur penahaan abrasi di tepi sungai seperti tanggul, revetment, dan krib/groin.  Modul tersebut dibuat bertujuan untuk memberikan alternatif kepada masyarakat dan perangkat desa mengenai cara membangun serta merawat struktur pencegahan abrasi.

Ketua tim KKN Undip, Fanny Pramudika Tri Pradana, menyatakan bahwa kegiatan ini didasarkan pada hasil wawancara bersama masyarakat Desa Dalangan yang menunjukkan adanya peningkatan abrasi di pesisir Desa Dalangan dalam beberapa tahun terakhir. "Kami berharap modul ini dapat menjadi referensi bagi masyarakat dalam mengatasi masalah abrasi dengan metode yang tepat dan berkelanjutan," ujarnya.

Pemaparan mengenai modul yang berisikan beberapa contoh bangunan penahan abrasi 

Selain pembuatan modul, Channyfah Putri Pratama juga mengadakan sosialisasi kepada masyarakat melalui standing banner yang nantinya akan di simpan di depan balai desa sehingga mempermudah masyarakat Desa Dalangan dalam membaca dan mempelajari beberapa contoh bangunan penahan abrasi.

"Dampak yang ditimbulkan dari abrasi di pesisir Sungai Bengawan Solo sangat merugikan masyarakat Desa Dalangan. Saya harapkan ada beberapa solusi yang bisa dijadikan sebagai acuan untuk mengatasi abrasi di Desa Dalangan ", ujar salah satu perangkat desa di Desa Dalangan.

Dengan adanya modul ini, diharapkan masyarakat Desa Dalangan memiliki pedoman yang jelas dalam melakukan upaya pencegahan abrasi secara efektif dan berkelanjutan. Program ini juga menjadi bukti nyata peran aktif mahasiswa dalam pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline