Dalam beberapa tahun terakhir, air alkali menjadi populer di kalangan masyarakat. Banyak klaim menyebutkan bahwa air ini memiliki berbagai manfaat kesehatan, mulai dari menetralkan asam dalam tubuh hingga memperlambat penuaan. Namun, benarkah klaim-klaim tersebut didukung oleh bukti ilmiah? Mari kita telusuri lebih lanjut.
Apa Itu Air Alkali?
Air alkali adalah air yang memiliki pH lebih tinggi dari air biasa, biasanya antara 8 hingga 9. Air ini dapat diperoleh secara alami dari sumber air yang mengandung mineral alkali seperti kalsium dan magnesium, atau melalui proses elektrolisis yang memisahkan molekul air menjadi bagian asam dan basa. pH itu singkatan dari "potential of Hydrogen", tapi kamu nggak perlu hafal itu. Intinya, pH adalah ukuran keasaman atau kebasaan suatu zat, terutama cairan seperti air, minuman, atau cairan tubuh kita.
Bayangin pH seperti skala dari 0 sampai 14:
pH 0--6 = Asam (seperti cuka, air jeruk)
pH 7 = Netral (seperti air putih biasa)
pH 8--14 = Basa atau Alkali (seperti sabun, air alkali
pH adalah cara mengukur apakah sesuatu itu asam, netral, atau basa. Semakin rendah angkanya, makin asam. Semakin tinggi, makin basa. Tapi untuk tubuh kita, yang penting adalah keseimbangan, bukan ekstrem.
pH meningkat dalam proses pembuatan air alkali karena proses elektrolisis air memisahkan air menjadi dua jenis larutan: satu bersifat asam dan satu lagi bersifat basa (alkali). Dalam proses ini, air biasa (HO) yang mengandung mineral dilewatkan melalui arus listrik dalam alat yang disebut ionizer atau water electrolyzer. Arus listrik memecah air menjadi ion-ion seperti ditunjukkan di bawah.
Di katoda (-): terjadi reduksi air2H2O+2eH2+2OH-