Lihat ke Halaman Asli

Yeni Kurniatin

if love is chemistry so i must be a science freaks

Orion: Galau Nasional [03:42]

Diperbarui: 2 Juli 2023   12:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pohon Di Vihara Dewi Kuan Im, Ciletuh Sukabumi. Dokumentas iMilik Pribadi

Tiada yang lebih galau selain di bulan Juli.

Gelombang kegalauan datang silih berganti. Wajar jika bulan Juli ditetapkan sebagai bulan galau nasional. Walaupun hanya sepihak.

Tak kalah dengan friend zone, penerimaan peserta didik baru (PPDB) dengan sistem zonasi menguras emosi dan energi. Karena yang pintar akan kalah dengan yang dekat. Hal itu membuat sebagian orang tua kecewa. Anaknya tidak bisa masuk sekolah favorit.

Frustasi. Untuk apa belajar giat jika pada akhirnya tidak bisa sekolah ditempat yang diingikan. Membuat patah semangat. Untuk apa meraih nilau sempurna pada UN. Gak ada artinya sama sekali, kecuali pindah alamat ke dekat sekolah favorit.

Ada pro dan kontra tentang sistem zonasi. Sistem baru agar pendidikan di kita lebih maju. Kan, Semua sekolah negeri itu ada standarnya. Guru-guru disertfikasi. Tak ada sekolah favorit dan non favorit Agar anak tidak terjebak macet zone. Berlama-lama terjebak di jalan raya, bisa butek itu otak. Sekolah dekat jadi akan lebih mudah diawasi. Katanya itu maksud dan tujuan sistem zonasi.

Hasil PPDB diumumkan pekan berikutnya. Sebelum diumumkan, maka hari-hari itu tidak layak menyandang masa tenang.

Haru biru memantau PPDB. Disokong dengan server yang sering down sejak awal. Ini menguras air mata sangat. Jikalah emak-emak seluruh Indonesia melek internet  dan cukup lihai menggunakan medsos. Maka jika dihadapkan PPDB yang merupkan kawin silang antara sistem online-offline. Pengetahuan internet para emak  akan bertekuk lutut.

Tak hanya drama PPDB, di bulan Juli ini pula, SNMPTN diumumkan. Kelulusan yang kemarin dirayakan menyisakan sebuah kegalauan. Apakah mereka akan menyandang gelar mahasiswa atau masuk kriteria pengangguran nasional.

Para mamah muda yang anaknya baru masuk sekolah juga tidak ketinggalan galau. Hari pertama sekolah. Meraka harus pakai kostum apa? Eh, bit! Maksudnya bawa bekal apa?

Kegalauan Bu Ilma bukan karena PPDB, bukan pula urusan kostum.  Kegalauan yang hakiki. 

Bagaimana jika Gee tidak keluar dari kamarnya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline