Lihat ke Halaman Asli

Cahaya Priangan

Kabupaten Tasikmalaya

Bupati Ade Sugianto Galakkan Koperasi Pesantren di Tasikmalaya

Diperbarui: 4 Maret 2020   18:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koperasi Pesantren As-Sakinah/venusnews

Melalui program Pembangunan Ekonomi Umat berbasis Pesantren, Bupati Tasikmalaya H. Ade Sugianto memiliki prioritas pada pembentukan koperasi pesantren di Tasikmalaya. Secara khusus program tersebut akan disebut sebagai KOPETA atau akronim dari Koperasi Pesantren Tasikmalaya.

Melalui program ini, pesantren dapat menginisiasi sebuah kegiatan usaha. Tak hanya pesantren besar yang telah maju, melainkan pesantren kecil pun dapat terlibat dan menentuka usaha ekonomi mereka sendiri karena program ini memang ditujukan sebagai bentuk berkhidmat untuk umat. Oleh karena itu, dalam skala besar atau kecil semua pesantren dapat turut terlibat tanpa terkecuali untuk mengupayakan percepatan pemerataan kesejahteraan ekonomi berbasis pesantren ini.

Dilansir dari Radar Tasikmalaya, dalam menjalankan Koperasi Pesantren Tasikmalaya (KOPETA) ini, pesantren yang terlibat dan membuat koperasi akan mendapatkan dana dari pemerintah maupun mengupayakan sendiri dana dari pihak ketiga, begitulah tutur Ahmad Tazakka Bonanza. Pesantre harus menjadi ujung tombak dan fondasi yang kuat bagi percepatan kesejahteraan umat Islam di Tasikmalaya. Tidak hanya di Tasikmalaya, seperti yang dilansir dari Radar Tasikmalaya, gerakan ini ditargetkan mengalami perluasn di Jawa Barat dan menyasar jumlah keanggotan sebanyak 1.000 pesantren yang tersebar di seluruh Jawa Barat.

Di Tasikmalaya sendiri, sebagai salah satu program utama Kabupaten Jawa Barat oleh Bupati H. Ade Sugianto, program ini akan menyasar pengurus koperasi yang berasal dari lingkungan pesantren dan masyarakat yang telah lebih dulu diberikan pelatihan. 

Dalam program ini, nantiny KOPETA tidak akan beratok apda simpan-pinjam seperti pada koperasi kebanyakan, melainkan juga dalam bentuk toko alat pertanian, dan penyedia kebutuhan-kebutuhan pokok lainnya. Sehingga demikian, pesantren dan masyarakat yang telah diberikan pelatihan daat saling membaur satu sama lain dalam kegiatan ekonomi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline