Lihat ke Halaman Asli

BungRam

Pemerhati pendidikan, konsultan program pendidikan

Pola Pengasuhan Orangtua dan Dampaknya bagi Perkembangan Anak

Diperbarui: 20 Januari 2020   11:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Positive parenting (Ilustrasi: www.happyfacesnewark.com)

Selama beberapa tahun terakhir, Program "Human Flourishing" di Universitas Harvard telah melakukan penelitian tentang praktik pengasuhan anak dan bagaimana praktik ini memengaruhi pertumbuhan anak saat mereka tumbuh dan berkembang menjadi dewasa.

Lazimnya gaya orangtua dalam mengasuh anak dibagi ke dalam 2 corak pendekatan: kehangatan dan disiplin. Kemudian berdasarkan apakah pendekatan pengasuhan anak tersebut tinggi atau rendah pada masing-masing dimensi ini, gaya pengasuhan kemudian dibagi menjadi 4 jenis: otoritatif, otoriter, permisif, dan lalai.

Pendekatan pengasuhan anak dengan kehangatan tinggi dan disiplin tinggi, kadang-kadang disebut gaya otoritatif. Sebaliknya, pendekatan dengan kehangatan rendah dan disiplin tinggi disebut sebagai gaya otoriter. 

Pendekatan dengan kehangatan tinggi tetapi disiplin rendah disebut sebagai gaya permisif. Dan, akhirnya, pendekatan dengan kehangatan rendah dan disiplin rendah disebut sebagai gaya lalai.

Jika dibuat bentuk titik temu dalam baris dan kolom, pada baris adalah disiplin tinggi dan rendah. Dan pada kolom kehangatan, tinggi dan rendah.

Ilustrasi bagan dari psychologytoday.com

Pendekatan gaya pengasuhan dengan kehangatan tinggi dan disiplin tinggi merupakan gaya otoritatif, cenderung dikaitkan dengan hasil masa kanak-kanak terbaik.

Pendekatan gaya pengasuhan kehangatan rendah, disiplin tinggi merupakan gaya otoriter, cenderung dikaitkan dengan hasil masa kanak-kanak kurang baik. 

Pendekatan gaya pengasuhan kehangatan tinggi dan disiplin rendah merupakan gaya permisif, cenderung dikaitkan dengan kondisi yang tidak baik. Dan pendekatan gaya pengasuhan dengan kehangatan rendah dan disiplin rendah merupakan gaya pengasuhan yang lalai, cenderung menghasilkan kondisi kanak-kanak yang buruk.

Selain itu, ada juga penelitian yang bersifat cross-sectional, yang berarti bahwa semua data dikumpulkan sekaligus, daripada dikumpulkan berulang kali dari waktu ke waktu. Namun itu agak sulit untuk menyimpulkan hubungan sebab akibat. Misalnya, jika kehangatan orangtua dikaitkan dengan hasil anak yang lebih baik, sulit untuk mengetahui apakah kehangatan orangtua benar-benar menyebabkan hasil tersebut atau apakah, misalnya, anak-anak yang akan memiliki hasil yang baik tetap lebih mudah untuk mencintai.

Pola atau gaya pengasuhan anak sejak masa kecil tentunya disepakati oleh para ahli tumbuh kembang anak memiliki dampak yang besar bagi masa depan perilaku anak.

Peran penting rasa cinta dan kasih sayang orangtua dalam pengasuhan sangatlah menentukan perkembangan dan pertumbuhan anak. Dalam banyak tulisan teologis, rasa cinta dan kasih sayang itu dipahami sebagai keinginan untuk dan/atau komitmen untuk kebaikan orang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline