Lihat ke Halaman Asli

Budi Prathama

Mahasiswa

Berbagi di Bulan Ramadhan, Tumbuhkan Cinta Sesama

Diperbarui: 22 April 2021   15:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://amp.tirto.id/bulan-ampunan-hingga-kesabaran-nama-nama-lain-bulan-ramadan-dEiA

Bagi umat Islam, dalam waktu satu tahun yang terdiri dari 12 bulan, ada bulan yang dinamakan dengan bulan mulia dan bulan penuh pengampunan. Bulan ramadhan namanya, yang tentu bagi orang-orang beriman sangat berharap agar dapat berjumpa terus bulan tersebut.


Pada bulan ramadhan, umat islam terutama bagi orang-orang yang beriman akan diwajibkan melaksanakan ibadah puasa sebagai rukun islam. Sama seperti shalat wajib yang tentu berdosa apabila ditinggalkan, begitu pula dengan puasa tentu akan berdosa jika ditinggalkan, apalagi kalau orang tersebut mampu dan memenuhi rukun serta syarat-syarat puasa.  


Sebagaimana disebutkan dalam dalam Al-qur'an surah Al-Baqarah ayat 183, "Wahai orang-orang yang beriman!. Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa ".


Selain menahan makan dan minum, puasa juga diharuskan untuk tidak melakukan perbuatan keji dan munkar karena tentu dapat merusak puasa, artinya pahala puasa tidak akan didapatkan. Berpuasa diajarkan untuk sabar dan tabah, diajarkan untuk bisa merasakan rasa lapar seperti orang-orang yang memang setiap harinya merasakan lapar karena kurangnya harta benda. Artinya bahwa berpuasa diajarkan untuk dapat merasakan kelaparan seperti orang-orang fakir dan miskin.


Selain puasa, amalan-amalan dalam bulan ramadhan tentu ada banyak yang sangat direkomendasikan untuk dilakukan. Mengingat, pada bulan puasa pahala amalan-amalan dapat dilipat gandakan. Bukan hanya amalan wajib, tetapi amalan sunnah pun mesti dengan semangat untuk dilaksanakan.


Bulan ramadhan dapat menjadi momentum untuk menghapus dosa-dosa yang pernah dilakukan sebelumnya. Seburuk apa pun manusia, tentu mereka akan diberikan kesempatan oleh Allah SWT. untuk bertobat dan berjanji untuk tidak melakukan dosa lagi yang pernah dilakukan.


Sebagai panutan kita Nabi besar Muhammad Saw. tentu akan ada banyak yang dapat diambil dari kisah-kisah beliau. Beliau telah mempu menjadi nomor satu pemimpin dunia, dan selalu menjadi panutan sampai akhir hayat. Apa yang ditanamkan Nabi Muhammad Saw. mestinya kita berpegang terus kepada ajaran-ajarannya.


Beliau juga banyak mencontohkan dirinya dalam status sosial, perilaku beliau yang tak terkalahkan dengan yang lain. Nabi Muhammad Saw. selalu mampu menempatkan diri ketika behubungan dengan makhluk-makhluk ciptaan Allah SWT. seperti perilakunya sesama umat islam maupun non islam.  


Melalui momentum ramadhan, maka marilah berlomba-lomba untuk terus melakukan kebaikan. Menumbuhkan sifat peduli terhadap sesama dengan cara berbagi. Karena apa yang telah kita berikan tidaklah dilihat seberapa banyak, tetapi keikhlasannya.


Menanamkan cinta terhadap makhkuk-makhluk ciptaan Allah SWT. agar kerukunan dan kedamaian mampu kita rasakan. Karena dengan hidup rukun, maka katenagan dan keberlangsungan hidup akan berjalan lancar.


Tidak ada amalan kebaikan yang sia-sia, semua pasti ada hikmahnya. Entah, balasannya tidak segera kita dapatkan, tetapi akan pasti ada yang diterima. Kalau tidak sempat di dunia ini, maka di akhirat kelak akan dirasakan. Apa yang ditanamkan, maka ada buah yang akan memberikan kebahagiaan dan kenyamanan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline