Lihat ke Halaman Asli

Sendiri untuk Selamanya

Diperbarui: 25 Februari 2018   20:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi ini aku persembahkan untuk kedua kakek ku yang telah lebih dulu pergi ke Syurga. Semoga mendapat tempat terindah di sisi Allah. Al-Fatihah.

Puisi ini pernah saya publish di catatan facebook ku tertanggal 5 Oktober 2011 pukul 8.00 am.

Sendiri untuk Selamanya

Dia datang dengan tiba-tiba

Menghampiri dunia kita

Menyentuhmu,

Memandangmu dengan senyuman

Dia berkata,

'Sendirilah untuk selamanya'

Menarikmu jauh ke angkasa

Tanpa pedulikan aku

Aku yang menangisi kepergianmu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline