Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Tahan Emosi, Jangan Sampai Kelola Uang Bulanan Jadi Berantakan

Diperbarui: 8 Oktober 2021   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi kelola uang bulanan oleh Frantisek_Krejci dari pixabay.com

Alangkah senangnya ketika pertama kali menerima gaji. Diejawantahkan berupa acara berbagi kegembiraan bersama orang tua, saudara-saudara, kerabat, dan sahabat. Diikuti oleh belanja-belanja lainnya demi merayakan kebahagiaan.

Belum tiba pada ujung bulan, terpaksa menelepon orang tua. Dompet sudah tipis, padahal saya belum membayar uang kos.

Bulan berikutnya, ada promosi sound system. Akhirnya tangan tidak dapat dibendung untuk merogoh kocek lebih dalam. Sekali lagi, orang tua menjadi tumpuan harapan.

Alokasi gaji bulanan menjadi berantakan. Berkali-kali. Dari itu saya berusaha keras belajar mengelola keuangan bulanan.

Saya pun belajar mengatur pendapatan bulanan secara bijak, sebagaimana halnya diterangkan dalam cara-cara mengelola keuangan masa kini, yakni:

  1. Membuat Anggaran Bulanan. Merupakan alokasi kebutuhan primer, sekunder, sampai tersier
  2. Dahulukan Membayar Tagihan. Waktu itu, kewajiban saya hanya untuk membayar tagihan satu kartu kredit dan sewa kamar kos.
  3. Menyisihkan Dana untuk Tabungan. Bukan dari sisa gaji, tapi pada awal penerimaan.
  4. Menyusun Transaksi Keuangan Harian.
  5. Membuat Lebih dari Satu Rekening Bank. Satu untuk belanja, lainnya untuk celengan.
  6. Bijak Menggunakan Kartu kredit. Saya cenderung menahan diri dalam penggunaan kartu kredit.
  7. Berinvestasi yang secured. Awal bekerja, saya tidak berinvestasi, salah satu sebab adalah belum beragamnya instrumen investasi di pasar uang.
  8. Mengevaluasi antara Rencana Anggaran dengan Realisasi Pengeluaran. Penting dilakukan agar kita segera melakukan revisi terhadap anggaran maupun perilaku belanja, jika terjadi deviasi.

(Selengkapnya tentang cara-cara di atas dapat dibaca di sini).

Dengan cara itu, saya mampu mengendalikan keuangan bulanan dengan tertib, untuk sekian tahun.

Berbeda keadaan setelah saya lebih mapan. Pengelolaan keuangan bulanan jauh lebih tertib. 

Namun hal itu tidak menjamin sepenuhnya. Sesekali saya "kejeblos pada lubang yang sama" juga. Keteteran dalam mengatur uang bulanan.

Satu ketika saya merasa girang, melihat BMW E30 kinclong berdiri gagah di atas empat roda membalut velg Alpina. Nafsuin! Keuntungan proyek ditambah celengan dipakai untuk menebus sedan berwarna beige itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline