Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Mi Ayam 5 Ribu, Antara Keuntungan dan Keinginan Warga

Diperbarui: 9 Oktober 2020   14:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi mi ayam (dokumen pribadi)

Hari Jumat ini saya sengaja menyambangi warung bersahaja di dalam gang, ingin mencicipi mi ayam lagi. Lagi? Jangan-jangan doyan!

Begini, di dalam tulisan terdahulu disebutkan, bahwa warung tersebut menawarkan semangkuk mi ayam seharga Rp 8 ribu pada hari biasa. Sedangkan khusus pada hari Jumat dapat ditebus senilai Rp 5 ribu dengan porsi yang sama. Ini yang akan dicoba.

Sebagai pengingat, boleh tengok lagi di sini.

Itulah yang mendorong raga saya berjalan kaki menuju kedai itu. Kepingin juga sih.

Sepuluh menit kemudian tibalah saya di tempat tujuan, leyeh-leyeh dulu di bangku kayu panjang doyong pada sisi sebelahnya.

Sambil mengunyah tempe goreng saya bertanya ke Pak Rizal, apakah saran-saran peningkatan mutu produk sudah diterapkan? Oh ya, mungkin sebagian sudah terlupa, Pak Rizal ini adalah pemilik rumah sekaligus penjualan mi ayam.

Beliau menyampaikan, sebagian besar masukan telah dijalankan, kecuali penambahan kecap asin merk tertentu. Lumayan mahal, katanya.

Ya sudah, bukan masalah besar dan dapat dimengerti, penambahan bahan itu akan mengganduli beban harga pokok penjualan, yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan diharapkan.

Sampai dengan obrolan tersebut, volume penjualan belum bertambah. Namun, menurut Pak Rizal, jangka waktu penjualan cenderung lebih pendek. Artinya, mi ayam lebih cepat laris.

Sementara itu pada hari Jumat, jumlah penjualan melonjak menjadi 2,5 - 3 kali lipat dibandingkan hari biasanya. Wah dada saya mengembang mendengar gejala itu.

Menurut penuturan Pak Rizal, memang setiap hari Jumat ia menjual mi ayam lebih murah dibandingkan hari biasa, Rp 5 ribu. Penjual mi ayam itu bisa membanting harga jual, karena harga pembelian mi (bahan mi ayam sudah jadi) khusus hari Jumat adalah Rp. 5 ribu per-kilo, kurang dari setengah harga normal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline