Setiap tahun terdapat fenomena mobilitas orang secara besar-besaran dari satu kota ke kota lainnya.
Fenomena itu adalah momen kepulangan para perantau dari kota-kota tempat mereka mencari penghidupan ke kampung halamannya untuk menemui orang tua, saudara dan kerabat lainnya.
Virus corona telah sedemikian meluluh-lantakkan tatanan dan sendi-sendi kehidupan, hingga para perantau tidak bisa melakukan, atau dibatasi untuk melakukan, perjalanan tersebut. Protokol untuk menghambat penyebaran pandemi telah ditetapkan.
Sebagai substitusinya, Presiden Jokowi mengusulkan mudik digital sebagai bentuk silaturahmi bersama keluarga melalui panggilan video (sumber).
Mudik digital atau mudik secara online dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang banyak terdapat di App Market seperti: WhatsApp, Google, Skype, Zoom dan sebagainya.
Mungkin pembahasan masing-masing aplikasi tersebut sudah banyak tersebar di internet. Tetapi untuk menjalankannya, hal apa saja yang perlu disiapkan agar mudik online berjalan lancar?
JIka jaringan telekomunikasi dan internet dianggap sudah mumpuni dan tidak terkendala, maka tiga hal di bawah ini mutlak perlu disiapkan dalam melakukan mudik online:
Kecukupan Kuota
Pulsa atau kuota harus disediakan dalam jumlah cukup untuk menjelajahi jaringan dan agar bisa berselancar bebas di dunia maya serta melakukan panggilan video. Pulsa/kuota bisa dibeli dari provider, WiFi atau bahkan meminjam gawai teman. Karena kalau tidak ada perihal tersebut, mudik online tidak bakal terjadi.
Telpon Pintar
Merek apapun tidak menjadi soal, yang penting telpon pintar ada dan bisa beroperasi normal. Dengan alat itu panggilan video dengan mudah bisa dilakukan dan mudik online terlaksana, walaupun telpon pintar didapat dari meminjam.