Lihat ke Halaman Asli

Bryan Jati Pratama

Author of Rakunulis.com

Puisi | Kita Memilih Lupa

Diperbarui: 19 April 2019   23:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

philosophyisnotaluxury.com

Aku sedang jauh. Jangan kau rindui aku buru buru. Pulang pun masih lama. Dalam lamunan kita bersua.

Aku masih disana. Belum bisa bertemu. Masih sibuk. Untuk siapa dan sampai kapan. Aku masih juga tak paham. Terhadap aturan dunia yang makin kejam.

Ya, aku sudah makan dan baik baik saja. Jawaban standar. Saat yang terdengar hanya kabar. Mulai detik itu cinta memudar.

Kau sedang apa. Selalu kutanya setiap hari. Setiap pagi. Sampai bosan telingamu. Padahal aku tau apa jawabmu.

Lalu kita saling mencemburui bayang bayang. Karena curiga sudah membengkak sedemikian rupa. Hanya ciuman. Kembali sadarkan. Dirimu bukan untuk aku permainkan.

Lalu tiba hari dimana kita sudah tidak saling mengenal. Kita memilih untuk hilang ingatan. Saling membelakangi. Dan berjalan menjauh. Begitu saja.

Jakarta,10.29
19 April 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline