Lihat ke Halaman Asli

Bonaventura Sigit

Citizen Journalist

CEO Gameloft Refleksikan 25 Tahun Perjalanan, Tegaskan Tidak Ada "Resep Ajaib" untuk Game Blockbuster

Diperbarui: 27 April 2025   23:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ulang Tahun Gameloft ke-25

Di tengah gempuran kabar tentang PHK, penutupan studio, dan penyusutan industri gim, bertahannya sebuah perusahaan menjadi prestasi tersendiri. Salah satu yang layak dirayakan adalah Gameloft, yang tahun ini memperingati ulang tahunnya yang ke-25.

Bermula dari tim kecil pengembang gim mobile, kini Gameloft telah berkembang menjadi perusahaan dengan lebih dari 2.900 karyawan di 10 studio berbeda. Mengandalkan kombinasi IP orisinal dan gim berlisensi populer, Gameloft tampak siap bertahan lebih lama di tengah persaingan industri.

Dalam wawancara dengan GameSpot, CEO Gameloft Alexandre de Rochefort membagikan refleksinya mengenai perjalanan panjang perusahaan. Ia berbicara tentang kunci bertahan di industri, momen-momen penting dalam sejarah Gameloft, hingga upaya melawan stigma negatif terhadap gim mobile.

Kunci Bertahan: Agilitas

cuplikan Asphalt 9 (dok. Gameloft)

Menurut de Rochefort, kunci utama Gameloft bisa bertahan adalah "agilitas" atau kemampuan beradaptasi. "Setiap enam bulan, seolah-olah selalu ada perubahan besar, baik di dalam Gameloft maupun di industri," ujarnya. "Saya masih bertahan karena setiap enam bulan selalu ada tantangan baru yang membuat semuanya tetap seru."

Ia menyebutkan empat momen penting dalam perjalanan Gameloft. Pertama, Januari 2003, saat bahasa pemrograman Java mulai tersedia di ponsel Nokia dan Siemens, yang membuka era baru gim mobile. Sebelumnya, antara 2000-2002, industri gim mobile nyaris stagnan.

Momen kedua adalah Juli 2008, dengan hadirnya App Store milik Apple. Menurut de Rochefort, ini menjadi "game-changer" yang mempercepat pertumbuhan industri gim mobile melalui smartphone dan tablet.

Fase ketiga datang antara 2010-2012, ketika model free-to-play mulai mendominasi. De Rochefort menyebutnya sebagai tonggak besar, bukan hanya untuk gim mobile, tetapi untuk seluruh industri gim.

Terakhir, Januari 2019 menjadi titik penting bagi Gameloft karena memutuskan memperluas pasar ke konsol dan PC, memperbesar jaringan kemitraan mereka di luar Apple dan Google. Kini, menurut de Rochefort, Nintendo menjadi mitra terbesar mereka.

Melawan Stigma Gim Mobile

cuplikan Disney Dreamlight Valley (dok. Gameloft)

De Rochefort menyadari bahwa gim mobile kerap diasosiasikan dengan praktik monetisasi agresif seperti "gacha". Namun, ia menegaskan bahwa Gameloft berusaha menjaga jarak dari model tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline