Kebanyakan orang, khususnya penulis sendiri, masih beranggapan rezeki yang diberikan oleh Allah SWT hanya bersumber (bentuk) dari materi sebuah gaji.
Kini, anggapan tersebut saya bantah. Karena tidak relevan dengan yang tertuang dalam Alquran atau yang dijanjikan Allah SWT soal rezeki.
Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang suka diluaskan rezeki dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi." (HR Bukhari, Muslim dan Abu Dawud).
Dari hadits tersebut, dapat seksama kita pahami, bahwa rezeki tidak hanya berasal dari materi gaji yang kita peroleh setiap bulannya. Melainkan, bisa didapat dari terjalinnya tali silaturahmi.
Subhanallah. Sungguh luar biasa manfaat maupun kekuatan silaturahmi. Bisa menjadi jembatan turunnya silaturahmi dan memperpanjang umur. Wallahu a'lam bish-shawabi
Perlu kita patri dan ketahui, bahwa rezeki adalah salah satu perkara yang menjadi rahasia Allah SWT, sama halnya dengan umur, jodoh, dan kematian seseorang.
Persoalan rezeki telah diatur oleh Allah, sebagai hamba-Nya kita hanya perlu berikhtiar mengusahakan yang terbaik untuk meraihnya.
Allah bersabda;
Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak mampu membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan juga kepadamu. Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. -- (Q.S Al-Ankabut: 60).
Penulis sendiri, mengaku mengalami dan merasakan adanya "The Power of Silaturahmi". Karena itu, tulisan ini dibuat. Bukanlah sebagai sebuah ajang ceramah atau menasehati, tetapi upaya berbagi pengalaman.
Rezeki bukan hanya sebatas materi, kenikmatan lain yang berupa non-materi seperti kesehatan, kebahagiaan, keharmonisan rumah tangga, ilmu pengetahuan, pekerjaan, dan lain sebagainya juga termasuk rezeki yang sangat berharga dan perlu disyukuri.
Terimakasih,
Penulis, Bob Soeryadi