Lihat ke Halaman Asli

aan rianto

Pengamat Issue HIV

Stigma terhadap ODHIV, Siapa yang Berperan dan Menciptakannya?

Diperbarui: 30 Oktober 2020   07:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengulang kembali materi sama yang masih banyak belum dipahami sehingga masih menggunakan penyebutan yang salah terutama bagi teman2 dengan HIV ataupun rekan2 aktifis yang kerap menyuarakan kampanye no diskriminasi dan zero stigma....Seriously, Kita memperjuangkan persamaan dan kesetaraan tapi tanpa disadari Kita justru membuat perbedaan semakin banyak.Apakah penting mempermasalahkan hal2 kecil?

Semua Hal besar bermula dari Hal kecil, demikian juga ketakutan orang akan AIDS bermula dari hal2 kecil dengan artikel dan foto2 pengidap AIDS yang terlihat seram sehingga yang terekam adalah orang dengan HIV=AIDS=Kematian.

Lupa bahwa HIV tidak harus menjadi AIDS, kematian sudah digariskan bagi masing2 orang.
Mari Kita kuak apa penyebab pemikiran HIV=AIDS=kematian..,.

Bahwa HIV tidaklah sama dengan AIDS.
ODHIV orang dengan HIV tidaklah sama dengan ODHA (Orang Dengan HIV AIDS).
Diluar negeri pasien dengan HIV disebut PLHIV (people living with HIV) untuk mengikis stigma. Status aids disebut sebagai stadium 3.

Awam selama ini selalu didoktrin dan dicekoki dengan wajah "HIV"  sama dengan yang sudah masuk AIDS, foto2 terkait pengidap HIV selalu identik dengan penderita AIDS....hampir tidak ada foto pengidap HIV yang terlihat sehat....bahkan dibanyak komunitas foto profile nya jg tidak terlihat dengan berbagai alasan (yang salah satunya "privacy").

Lalu salahkah awam bahkan petugas layanan menyebut mereka sebagai penderita? Orang Dengan Aids pasti menderita secara fisik ataupun mental karena kesehatan mereka digerogoti IO.

Awam jauh lebih takut mendengar kata AIDS karena menurut mereka AIDS=HIV....akankah Kita membiarkan paradigma ini melekat dan beredar semakin luas?

Sebagian besar IO penyebab AIDS dapat disembuhkan sehingga pada akhirnya mereka hanya hidup dengan HIV (ODHIV) Status AIDS tetap akan ada direkam medis dokter yang menanganinya (sesuai kondisi mereka saat tau status) sebagai bagian dari perawatan riwayat kesehatan, begitu juga perkembangan perawatan kesehatannya selanjutnya. Semua rekam medis (tidak hanya HIV) mencatat dan merekam semua keluhan, kondisi dan perkembangan kesehatan pasien.

Jadi alasan bahwa status AIDS akan selamanya menetap sebenarnya sudah stigmatis karena tidak memahami rekam medis dengan benar.

Setelah semua IO penyebab AIDS dan cd4 (imunitas) dipulihkan biarkan mereka hidup seperti orang tanpa HIV, tanpa ada perbedaan apalagi menyebut mereka ODHA.....

Bukankah saat kekebalan tubuh mereka dipulihkan dan VL Undetectable (tidak lagi menularkan) mereka tidak berbeda secara kualitas hidup dan kesehatan dengan orang tanpa HIV? Apakah Kita (yang seharusnya "mengaku" peduli) tetap akan memaksakan bahwa mereka harus dibedakan???

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline