Lihat ke Halaman Asli

Ruang Berbagi

TERVERIFIKASI

🌱

Ini 5 Keuntungan Menulis Karya Fiksi, Yuk Mulai Menulis!

Diperbarui: 19 September 2020   16:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi menulis fiksi - pexels.com

Puisi, cerpen, dan karya fiksi bukan hal asing bagi kita. Sejak kecil, anak-anak Indonesia telah diperkenalkan dengan beragam karya fiksi. 

Saya masih ingat, dulu ketika SD kelas enam, saya pernah diminta membaca puisi pada acara perpisahan. Bagi saya, pelajaran bahasa Indonesia itu menarik karena di dalamnya, para siswa juga diajak untuk menikmati karya fiksi bermutu.

Keuntungan Menulis Karya Fiksi

Apa saja keuntungan menulis (dan membaca) puisi, cerpen, dan karya fiksi bagi anak dan orang dewasa? Pada hemat saya, ada banyak keuntungan yang dapat kita petik.

1. Mengenali dan mengungkapkan perasaan secara tepat

Sebuah teks ilmiah pasti mengundang otak kita untuk bekerja keras memproses rumus dan alogaritma. Beda dengan teks puisi, cerpen, dan karya fiksi. 

Puisi dan karya fiksi mengajak kita mengolah perasaan. Sebagai pembaca dan penulis, kita diajak menangkap dan mengungkapkan perasaan dalam baris-baris kalimat karya fiksi.

Ketika kita menulis puisi tentang kasih ibu, misalnya. Baris-baris yang kita anggit mungkin saja demikian:

Bunda, kulit wajahmu yang makin keriput jadi saksi

hari-hari penuh peluh dan pengorbanan diri

puasa, doa, dan tangisan basah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline