Lihat ke Halaman Asli

Nani Kusmiyati

English teacher, Trainer, Writer and Woman Navy

Kejarlah Mimpimu

Diperbarui: 27 September 2022   11:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pexels-diana-jefimova-4418745

KEJARLAH MIMPIMU

Setiap orang memiliki mimpi. Mimpi untuk menjadi bahagia, menjadi kaya, menjadi Doktor, pebisnis sukses atau mimpi-mimpi lain. Kita bebas bermimpi karena bermimpi itu gratis. Mimpilah setinggi-tingginya apa yang engkau mau. Tidak perlu  memikirkan akan pendapat orang, karena mimpi baikmu itu milikmu sendiri. 

Mimpimu tidak harus diucapkan tapi simpanlah di dalam hati dan pikiranmu. Mimpi itu akan aman jika engkau tidak katakan kepada orang lain. Hal ini untuk menghindari kecemburuan sosial. Namun jika engkau merasa yakin bahwa mengatakan kepada orang lain adalah cara yang terbaik untuk mewujudkan mimpimu maka boleh-boleh saja.

 Saya banyak sekali bermimpi sebelum saya menjadi seperti saat ini. Menjadi KOWAL (Korps TNI AL), menjadi perwira, menjadi seorang ibu, menjadi seorang guru dan penulis. Semua itu adalah mimpi-mimpi saya dan sudah terwujud. Ketika saya menjadi pramugari haji dan dapat berangkat ke Saudi Arabia untuk menunaikan ibadah haji, saya juga bermimpi. 

Demikian juga ketika saya dinas ke Lebanon selama satu tahun dan mengunjungi tempat-tempat bersejarah, kursus di negeri paman Sam, di negeri Kangguru dan beberapa negara lainnya, itu juga melalui mimpi.

 Mimpi itu tidak datang begitu saja namun melalui usaha dan doa, walau sebenarnya saya bukanlah tipe yang ambisius untuk mendapatkannya. Mimpi saya itu terwujud karena dukungan dari keluarga terdekat saya, orang tua, kakak, suami dan putra saya juga sahabat-sahabat saya.

Seperti halnya mimpi menjadi penulis saat ini.  Berkat dukungan dari sahabat-sahabat literasi, group menulis, guru blogger om Jay, pendiri YPTD ayah Thamrin Dahlan, ibu Kanjeng, bapak Ajinatha, mba Atik, Pak D Susanto dan para narasumber menulis, akhirnya mimpi  saya terealisasi.

 Tapi mimpi-mimpi  itu tidak turun begitu saja dari langit namun perlu dipersiapkan. Ketika ada kesempatan, jangan ditunda, langsung ambil. Saya biasanya baru terucap di dalam hati, Alhamdulillah Tuhan YME tiba-tiba mewujudkannya dengan memberikan kesempatan kepada saya melalui tawaran dari kantor dan diluar kantor. Saat itu menjadi langkah saya untuk mempersiapkannya, hingga saya bisa lulus test dan diterima untuk mengikuti kegiatan yang saya impikan.

Dalam keseharian, saya berusaha beraktivitas seperti biasa namun kepada hal-hal yang yang lebih bermanfaat dengan mengukur kemampuan kesehatan saya. Ada kalanya saya perlu istirahat untuk memanjakan diri, ada kalanya saya harus bersosialisasi dengan sahabat-sahabat. 

Jika tidak dapat bertemu langsung dengan sahabat-sahabat, saya dapat berkomunikasi melalui video call atau whatsApp. Ketika berinteraksi itulah biasanya kesempatan atau tawaran datang. Jika saya tertarik saya langsung berkordinasi dengan kantor dan berdiskusi dengan keluarga. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline