Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Mencintainya

Diperbarui: 20 Oktober 2018   01:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi pribadi

 malam itu lampu jalan mati
bulanpun terhalang awan

terang dari beranda rumahrumah
tak sampai ke trotoar

itulah sebab mengapa tak bisa
kulihat bayangan tubuhnya
dan tentu ia juga tak dapat
melihat bayangan badanku

hanya semacam sepi
yang dengan cepat menguat jadi sunyi
gagal menghangat
di tautan jarijemari
hingga bergandengtangan nyaris tak berarti

begitulah ternyata
aku dalam mencintainya

dan ia, dalam mencintaiku,
mengingatkanku pada abu
sisa unggun api berpuluh tahun lalu

"jadi," katanya. "mengapa
kita masih di sini?"

"menunggu kapan
kamu meninggalkanku," jawabku

kudengar
dari kejauhan
kaing seekor anjing

sayang sekali
....

malam itu lampu jalan mati
bulanpun terhalang awan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline