Mohon tunggu...
Timur  Suprabana
Timur Suprabana Mohon Tunggu... -

tangguh, penuhCinta, bahagia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Mencintainya

20 Oktober 2018   01:03 Diperbarui: 20 Oktober 2018   01:31 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 malam itu lampu jalan mati
bulanpun terhalang awan

terang dari beranda rumahrumah
tak sampai ke trotoar

itulah sebab mengapa tak bisa
kulihat bayangan tubuhnya
dan tentu ia juga tak dapat
melihat bayangan badanku

hanya semacam sepi
yang dengan cepat menguat jadi sunyi
gagal menghangat
di tautan jarijemari
hingga bergandengtangan nyaris tak berarti

begitulah ternyata
aku dalam mencintainya

dan ia, dalam mencintaiku,
mengingatkanku pada abu
sisa unggun api berpuluh tahun lalu

"jadi," katanya. "mengapa
kita masih di sini?"

"menunggu kapan
kamu meninggalkanku," jawabku

kudengar
dari kejauhan
kaing seekor anjing

sayang sekali
....

malam itu lampu jalan mati
bulanpun terhalang awan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun