Lihat ke Halaman Asli

Microservices Architecture dan Pengaruh terhadap Desain Peranngkat Lunak

Diperbarui: 15 Maret 2025   08:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Microservices Architecture ( Sumber : DALLE )

Di era digital yang semakin berkembang, kebutuhan akan sistem perangkat lunak yang skalabel, fleksibel, dan cepat berkembang semakin penting. Salah satu solusi yang muncul untuk mengatasi tantangan tersebut adalah microservices architecture. Arsitektur ini semakin populer dalam pengembangan perangkat lunak modern karena kemampuannya untuk memecah aplikasi besar menjadi layanan-layanan kecil yang independen namun dapat saling berinteraksi. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana microservices architecture mempengaruhi desain perangkat lunak dan mengapa pendekatan ini menjadi pilihan yang banyak diadopsi oleh perusahaan teknologi di seluruh dunia.

Definisi dan Prinsip Dasar Microservices

Microservices adalah pendekatan desain arsitektur perangkat lunak yang memecah aplikasi menjadi layanan-layanan kecil dan independen yang masing-masing memiliki fungsionalitas spesifik. Setiap layanan ini dapat dikembangkan, diterapkan, dan dikelola secara terpisah, yang memungkinkan tim pengembang untuk lebih fleksibel dalam mengelola dan merilis pembaruan aplikasi. Setiap microservice memiliki basis data dan logika bisnisnya sendiri, berkomunikasi dengan layanan lain menggunakan antarmuka pemrograman aplikasi (API), dan biasanya dikelola dalam kontainer yang dapat dipindahkan antar platform yang berbeda.

Prinsip dasar microservices adalah dekomposisi, yaitu membagi aplikasi besar menjadi unit-unit yang lebih kecil. Hal ini sangat berbeda dengan pendekatan monolitik, di mana seluruh aplikasi dibangun sebagai satu kesatuan yang besar. Dalam arsitektur monolitik, pengembang harus bekerja dengan satu basis kode besar, yang dapat menyebabkan kesulitan dalam pemeliharaan, pengujian, dan pembaruan sistem.

Manfaat Microservices dalam Desain Perangkat Lunak

  1. Skalabilitas yang Lebih Baik: Salah satu keuntungan utama dari microservices architecture adalah kemampuannya untuk mengatasi skala yang lebih besar. Setiap microservice dapat diskalakan secara independen sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, jika satu layanan mengalami lonjakan permintaan, hanya layanan tersebut yang perlu diskalakan tanpa mempengaruhi seluruh aplikasi. Hal ini sangat berbeda dengan arsitektur monolitik, yang memerlukan seluruh aplikasi untuk diskalakan meskipun hanya sebagian kecil dari sistem yang membutuhkan sumber daya tambahan.

  2. Fleksibilitas dan Kecepatan Pengembangan: Dengan menggunakan microservices, tim pengembang dapat bekerja secara paralel pada layanan-layanan yang berbeda tanpa saling tergantung satu sama lain. Setiap layanan dapat dikembangkan dalam bahasa pemrograman atau kerangka kerja yang paling sesuai untuk kebutuhan spesifiknya. Selain itu, pembaruan atau perbaikan pada satu layanan tidak akan mempengaruhi keseluruhan aplikasi, memungkinkan rilis yang lebih cepat dan mengurangi waktu pengembangan.

  3. Pemeliharaan dan Pengelolaan yang Lebih Mudah: Dalam arsitektur microservices, setiap layanan memiliki tanggung jawab yang jelas dan terpisah. Ini membuat pengelolaan dan pemeliharaan sistem menjadi lebih mudah. Ketika ada bug atau kesalahan dalam layanan tertentu, pengembang dapat memperbaikinya tanpa mempengaruhi bagian lain dari aplikasi. Pendekatan ini juga memudahkan penggantian atau pembaruan layanan tertentu tanpa harus merombak seluruh aplikasi, yang seringkali terjadi pada sistem monolitik.

  4. Ketahanan yang Lebih Baik: Salah satu tantangan dalam arsitektur monolitik adalah bahwa jika satu bagian dari aplikasi gagal, seluruh aplikasi bisa terpengaruh. Sebaliknya, dalam microservices architecture, kegagalan pada satu layanan tidak akan mempengaruhi layanan lainnya. Hal ini meningkatkan ketahanan sistem secara keseluruhan dan memungkinkan sistem untuk terus beroperasi meskipun ada bagian-bagian tertentu yang mengalami masalah.

Tantangan dalam Mengadopsi Microservices

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline