[caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="Sumber: beritajakarta.com"][/caption] Ahok, Gubernur DKI Jakarta menginginkan Jakarta menjadi kota yang tertib, aman, dan nyaman bagi warganya pada tahun tahun depan. Keinginan Ahok disampaikan saat menggelar rapat koordinasi Pokja lima tertib Jakarta, di Balaikota, Senin (4/5) sore. Pokja Lima tertib yang dibentuk oleh Pemprov DKI yaitu tertib hunian, tertib sampah, tertib PKL, tertib lalu lintas, dan tertib demo. Rapat tersebut dihadiri oleh jajaran Forkopimda baik TNI maupun Polri, serta Sekretaris Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Letjen TNI Langgeng Sulistiyono. "Saya berharap tahun 2016 nanti, Jakarta bisa menjadi kota yang tertib, aman, nyaman, bersih, tertata rapi, dan manusiawi," kata pria yang bernama asli Basuki Tjahaja Purnama itu. Ahok mengatakan, ibu kota saat ini membutuhkan ketertiban yang erat kaitannya dengan kedisiplinan. "Bicara soal disiplin, mau tidak mau akan berhubungan dengan TNI dan Polri. Untuk urusan kebersihan toilet saja, kita mesti belajar dari TNI. Toilet di Markas kopassus bersih dan wangi, coba bandingkan dengan toilet di kantor pemerintah," ujarnya. Ahok pun menginginkan hal-hal yang berkaitan dengan lima tertib ini dapat diterapkan sehingga kondisi ibu kota untuk menjadi lebih baik. "Sebagai contoh tertib hunian. Yang kita hadapi di Jakarta adalah premanisme. Ada preman menjual unit rusun, oknum pengurus RT/RW. Kita harus betul-betul membereskan masalah ini," jelasnya. Sedangkan, lanjut Ahok, bicara soal tertib buang sampah di Jakarta adalah hukuman. "Orang Jakarta pasti bilang tidak ada dasar hukum membuang sampah sembarangan, kita (Pemprov DKI) bisa digugat. Saya minta digalakkan operasi tangkap tangan bagi pembuang sampah sembarangan. Itu tugas walikota," ungkapnya. Sementara untuk mewujudkan tertib PKL di Jakarta, Ahok meminta kepada Dinas KUMKMP DKI Jakarta untuk tidak menggelar penertiban jika lokasi pengganti belum tersedia. Sebab, PKL merupakan penopang ekonomi masyarakat menengah ke bawah di Jakarta sehingga tidak boleh dimatikan. "Ekonomi kerakyatan penting. Walaupun perda melarang pedagang menjual dagang di atas trotar. Kalau belum ada tempat pengganti, jangan digusur dulu," tegasnya. Suami dari Veronica Tan ini juga meminta Dishubtrans DKI bertindak tegas dalam mewujudkan tertib lalu lintas. "Dishub DKI harus tindak tegas angkot yang suka ngetem di jalan. Kasih sanksi tegas kepada sopir angkot yang nakal," jelasnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI