Lihat ke Halaman Asli

Terbiasa Mencari Alasan

Diperbarui: 12 Oktober 2016   22:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dua tahun lebih berlibur daripada yang namanya menulis, terbersit juga keinginan untuk menuangkan isi kepala diatas huruf-huruf .

=============================##########################====================================

Kerasnya kehidupan dan usaha untuk tetap bertahan hidup terkadang membuat kita begitu mudahnya mencari alasan yang bisa dijadikan alasan. Bukan sesuatu yang aneh ketika kita terhimpit dengan begitu banyak permasalahan baik itu masalah ekonomi, pekerjaan, keluarga dan juga masalah-masalah lainnya; kita akan terlebih dahulu mencari sumber yang menjadi masalah itu di pribadi orang-orang di sekeliling kita. 

Entah dengan kesadaran sendiri ataupun bukan, terkadang kita memang lebih mudah mencari sumber permasalahan itu di luar diri kita.

- "Gara-gara si X papa ngga bisa dapat promosi"! ungkap papa kepada mama dengan geram.

- " Ini pasti ulah si Anu makanya komplek rumah kita jadi gaduh "! ujar mama kepada tetangga.

- " Guru geblek nih, bikin ulangan kok mendadak. Jadinya nilaku jadi jelek ma"! keluh si anak kepada mama nya.

- " Seharusnya dia itu ngga boleh tinggal disini karena dia beda dengan kita yang mayoritas punya suami "! protes ibu rt yang merasa terganggu dengan janda yang tinggal di sebelah rumahnya.

Ini adalah sebagian kecil alasan-alasan yang mungkin kita jadikan pembenaran diri. 

Dan ketika alasan-alasan yang kita sampaikan dirasa kurang untuk membenarkan diri , target selanjutnya yang disalahkan adalah TUHAN.

- " Gara-gara hidung pesek ku makanya aku ngga menang kontes itu "! keluh si Jono yang gagal memenangi kontes ratu sejagat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline