Lihat ke Halaman Asli

Anjar Anastasia

... karena menulis adalah berbagi hidup ...

Belajar dari Orang dan Sesuaikan

Diperbarui: 13 Juli 2021   08:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gambar dan pengolahan dokpri

Semalam dihubungi seorang adik yang ingin telepon. Mau cerita banyak tentang kesehariannya.
Sebab sudah mulai santai, saya mempersilahkan dia menelepon.

Belum lama cerita, saya menyimak dengan segenap hati, telinga saya mendengar suara lain. Bukan suaranya yang sedari tadi bercerita panjang.

Tadinya saya pikir suara dari luar, bukan dari yang menelepon.
Ternyata....

Adik ini merasa lelah dengan semua kondisi yang sedang ia alami. Terutama tentang pandemi yang nampak tak henti-henti ini. Ada beberapa tanggungjawab yang tetap harus dia jalani meski dengan keterbatasan yang harus dijalani juga.

Saking lelahnya, air mata itu keluar saja yang membuat suaranya jadi berubah serak, menahan tangis yang terus berderai. Seketika saya lebih banyak menyimak saja.

Membiarkan dia cerita panjang tentang keresahan dirinya.

Di sela cerita keresahan hatinya itu, ada beberapa cerita yang membuat kami sama-sama kagum. Terutama tentang bagaimana banyak orang yang mau saling bantu. Meski ada di antara mereka yang baru kenal atau sudah lama tidak bisa saling bertemu.

Dari obrolan panjang itu, tercetus keinginan si adik, kalau semua kondisi sudah membaik, dia mau ganti membantu orang yang memerlukan bantuannya.
Tidak peduli siapa orangnya, tapi dia ingin lebih konsen ke orang tua atau sepuh yang rentan dan yang mungkin lebih membutuhkan perhatian.

Dari semua kondisi yang sudah dia dan masih jalani, dia dapat pelajaran berharga. Pelajaran tentang hidup.

Dia juga bisa belajar banyak hal untuk mengatasi kondisi itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline