Bagi banyak keluarga di Indonesia, hewan peliharaan bukan lagi sekadar satwa yang dipelihara untuk hiburan. Mereka telah menjadi bagian dari keluarga, bahkan sering dianggap sebagai "anak bulu" atau anabul. Karena statusnya yang begitu istimewa, wajar jika pemilik ingin selalu memastikan anabul mendapatkan kenyamanan, perlindungan, serta kasih sayang dalam setiap situasi---termasuk saat melakukan perjalanan jauh.
Namun, di sinilah muncul tantangan. Tidak semua perjalanan bisa dilakukan dengan membawa anabul secara langsung. Ada kalanya pemilik harus menggunakan jasa ekspedisi untuk memastikan anabul sampai ke tujuan dengan aman. Tantangan utamanya adalah memilih layanan pengiriman yang tepat, sebab pengiriman hewan hidup memiliki risiko lebih besar dibandingkan barang biasa.
Mengapa Butuh Ekspedisi Khusus Hewan Hidup?
Mengirimkan anabul tentu berbeda dengan mengirimkan paket barang. Hewan adalah makhluk hidup yang bisa mengalami stres, kelelahan, dehidrasi, bahkan sakit jika tidak ditangani dengan benar. Faktor suhu, ventilasi, guncangan, dan lamanya perjalanan menjadi aspek yang menentukan.
Tidak jarang ditemukan kasus hewan peliharaan yang tiba di tujuan dalam kondisi lemas, terluka, bahkan lebih buruk. Penyebabnya biasanya karena pemilik asal memilih jasa ekspedisi tanpa memperhatikan standar keamanan. Dari sinilah muncul kebutuhan akan layanan logistik yang memiliki pengalaman dan prosedur khusus, seperti yang ditawarkan oleh KAI Logistik.
Sebuah Pengalaman: Dari Jakarta ke Surabaya
Pengalaman dari teman saya, sebut saja namanya Mas Ferry, seorang pecinta kucing, pernah menghadapi dilema ketika harus pindah kerja keSurabaya. Ia memiliki dua ekor kucing Persia yang sangat ia sayangi. Membawa mereka dengan kendaraan pribadi bukan pilihan, sebab jarak jauh bisa membuat kucing stres di dalam mobil. Setelah mencari informasi, Mas Ferry akhirnya memilih KAI Logistik untuk mengirimkan kedua kucingnya.
Sebelum berangkat, ia diminta menyiapkan surat keterangan sehat dari dokter hewan dan kandang khusus dengan ventilasi baik. Saat hari pengiriman, petugas KAI Logistik memeriksa ulang kondisi kucing serta memastikan kandang sesuai standar.
"Awalnya saya cemas, takut kucing saya stres. Tapi ternyata selama perjalanan, petugas benar-benar memperhatikan kondisi mereka. Setiba di Surabaya, kedua kucing keluar dari kandang dengan kondisi sehat, bahkan masih mau makan," kata Mas Ferry saat berbagi pengalamannya dengan saya di sela-sela jam istirahat kantor.
Pengalaman Mas Ferry menunjukkan bahwa dengan memilih ekspedisi yang tepat, anabul bisa melakukan perjalanan jauh tanpa menimbulkan trauma.