Lihat ke Halaman Asli

Murid Dipaksa Menguasai Banyak Mata Pelajaran namun Guru Hanya Satu?

Diperbarui: 8 Januari 2023   22:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo atau yang biasa dikenal dengan panggilan Deddy Corbuzier kembali memancing perhatian seluruh Indonesia dalam sebuah video yang beredar pada tanggal 3 April 2019 yang berisi mengenai pertanyaan dan pemahaman Deddy mengenai pendidikan di Indonesia. 

Intinya Deddy mengatakan bahwa mengapa guru-guru hanya dapat menguasai satu mata pelajaran, namun berharap murid dapat menguasai semuanya? Pernyataan Deddy membuat murid-murid dari seluruh Indonesia merasa diperhatikan, "Akhirnya ada yang mewakili suara murid-murid," kata salah seorang murid yang mengomentari video yang viral tersebut. Hal-hal seperti ini pasti sudah dipikirkan oleh para guru dan pemerintah yang menetapkan kurikulum kita, namun mengapa mereka tidak mengganti hal tersebut?

Sebenarnya hal tersebut akan terjawab dengan sendirinya seiring kita semua menjalani hidup dalam beranjak dewasa, kita akan memahami alasan pentingnya sekolah untuk kita di masa kecil hingga remaja kita. 

Para murid diwajibkan untuk mempelajari banyak mata pelajaran itu bertujuan agar mereka memahami dasarnya dan dapat menentukan target pelajaran yang dijadikan acuan untuk kuliah dan karir di masa depan lagi, karena kenyataannya semua itu berawal dari masa sma di mana kita menentukan minat dan bakat kita, kemudian memilih jurusan kuliah kita, dan prospek karir yang cocok untuk kita. 

Murid tidak diharapkan dapat memguasai mata pelajaran hingga menjadi sepintar guru, karena guru sebenarnya sama saja dengan murid, mereka sangat paham dengan satu mata pelajaran, namun tidak tentu mengerti dengan mata pelajaran lainnya. 

Itulah alasan mengapa sistem pendidikan di Indonesia masi sepert itu hingga saat ini, hal itu didukung juga dengan Teori Belajar Konstrukvitisme yang berarti pembentukan pengetahuan yang terjadi pada manusia berasal dari pengalaman-pengalaman yang telah dilewatinya atau dapat kita artikan bahwa semua pelajaran yang sudah kita pelajari dapat kita anggap sebagai pengalaman untuk maju ke depan untuk masa depan yang akan kita tentukan.

Jadi, sekarang dapat kita mengerti bahwa tidak seharusnya kita merasa tidak adil dengan guru kita ataupun meremehkan pembelajaran di bangku sekolah. Nyatanya semua orang tua ingin menyekolahkan anaknya karena mereka yang sudah melewati dunia perkuliahan dan pekerjaan paham benar mengenai pentingnya pendidikan di masa sekolah khususnya SMA, di mana mereka mulai menentukan titik awal perjalanan hidup mereka.

Daftar Pustaka :

https://nuansa.nusaputra.ac.id/2021/06/16/ketahui-5-alasan-mengapa-kamu-harus-melanjutkan-pendidikan-sampai-ke-perguruan-tinggi/

https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/mengapa-siswa-tidak-paham-pelajaran

https://www.gokampus.com/blog/cara-menentukan-jurusan-kuliah-buat-anak-anak-sma

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline