- Seperti yang kita lihat saat ini , banyak sekali tempat-tempat yang indah di pulau lombok , namun sebagian orang tidak mengetahui tempat-tempat tersebut. Oleh karena itu penulis ingin menulis sebuah tempat yang pernah menjadi sejarah penjajahan zaman colonial Belanda dan Jepang yaitu KOTA TUA AMPENAN, karena kota ini dahulu merupakan satu-satunya pelabuhan yang berada di pulau Lombok.
- Kota yang sudah menjadi sejarah ini merupakan kawasan yang memiliki penduduk dari beberapa suku , banyak juga bangunan – bangunan peninggalan Belanda yang ada dikawasan ini yang menjadikan kota ini begitu khas dan unik. Pelabuhan Ampenan pernah menjadi dermaga yang sangat sibuk sekitar tahun 1948 sampai dengan 1950-an . namun aktivitas bongkar muat dipelabuhan tersebut dipindah ke pelabuhan lembar, karena besar gelombang selat Lombok tidak cukup mampu menjadikan pelabuhan Ampenan sebagai pelabuhan besar.
- Kota Tua Ampenan memiliki bangunan di sepanjang jalan yang langsung menghadap kepelabuhan , berjejer bangunan tua bergaya art deco yang banyak ditinggali oleh warga keturunan , yang di gunakan sebagai tempat tinggal. Di jalan Yos Sudarso satu sisi jalan ini dipenuhi oleh rumah toko milik orang- orang Tiong Hoa yang digunakan sebagai tempat tinggal dan sebagi toko, dari toko roti , salon, dan rumah makan.
- Terdapat juga Wihara Bodhi Dharma yang telah berdiri sejak tahun 1804 di depan kampung melayu, yang digunakan sebagai tempat bersemahyang orang-orang Tiong Hoa.
- Setelah melewati bangunan-bangunan yang unik dan khas ini, dapat kita temukan pantai yang pernah dijadikan pelabuhan sejak zaman dahulu, dimana pantai yang ada di kota ini sangat indah , meskipun pasir hitam, namun banyak pasangan romantis dan masyarakat yang menikmati sunset di pantai ini yang begitu alami dan suasana kota ini lah yang membuat kota tua dan pantai ini tetap ramai dikunjungi oleh masyarakat . di kota tua ini terdapat berbagai etnis yang sangat berbeda budaya , seperti Bugis, Melayu Bangsal, Cina, dan Arab hidup bersama di kota tua ampenan. Itulah yang membuat kota ini begitu indah karena kerukunan nya dalam bermasyarakat selain dari bangunan-bangunan dan pantai nya.
Sumber :
Bapak Rumaseh ( wawancara pada hari sabtu, 23 April 2016, pukul 10.00 WIB)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI