Lihat ke Halaman Asli

Siapkah "Dipopoki" Kotoran?

Diperbarui: 23 September 2021   09:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bacaan  Kamis,  23 September 2021

Luk 9:7 Herodes, raja wilayah, mendengar segala yang terjadi itu dan iapun merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati. 8 Ada lagi yang mengatakan, bahwa Elia telah muncul kembali, dan ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit. 9 Tetapi Herodes berkata: "Yohanes telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal demikian?" Lalu ia berusaha supaya dapat bertemu dengan Yesus.

Renungan

Pernyataan Lord Acton (1833-1902) begitu populer.  "Power tends to corrupt. Absolute power corrupts absolutely" . Kekuasaan itu cenderung korup, busuk. Semakin kekuasaan absolut,  korup kebusukannya semakin full seratus persen.

Agar tidak "konangan" ketahuan, siapapun yang berkuasa, mulai dari tingkat keluarga hingga tingkat nasional, dalam segala bidang kehidupan ipoleksosbudhankamnag, ketika melakukan kebusukan, cenderung akan menutupi kebusukannya dengan kebusukan-kebusukan berikutnya. 

Dengan mereka-reka peristiwa, tidak transparan, menyembunyikan fakta, mencari pembenaran, mengalihkan perhatian, mempengaruhi pendapat umum dengan mencipta, mempublikasi, mengulang-ulang informasi salah sesat dengan tujuan agar  dipandang sebagai kebenaran, mencari dukungan massa untuk mengancam dan menekan, melakukan penghasutan, dll. Semakin intelek dan berkuasa pelaku kebusukan, semakin canggih, terstruktur, sistematis dan masif upaya menutup kebusukannya.  

Namun ada satu kebenaran yang kerap luput dari perhatian. Ada dan berlakunya hukum kehidupan. Serapat-rapatnya menyimpan kebusukan, baunya akan tercium juga pada saat-Nya. Hukum kehidupan bahwa Dia Sang Kebenaran selalu ikut campur tangan dengan cara-Nya, secara tak terduga, perlahan namun pasti, amat sangat berkuasa membuka kebenaran, menelanjangi kebusukan pelaku-pelakunya. Skenario busuk yang dirancang, diobok-obok-Nya. 

Tengok saja pengalaman kasus Ratna Sarumpaet. Dan kini yang sedang aktual adalah penganiayaan terhadap MKC. Huku baja kehidupan sedang berjalan. Kuasa Allah sedang menampakkan jejak-jejak-Nya. Becik ketitik ala ketara, kebaikan dan kejahatan akan selalu terlihat. Sehingga pada saat-Nya, kebenaran dan kebaikan akan selalu keluar sebagai pemenang berhadapan dengan kesesatan dan kebusukan.

Bacaan Injil hari ini menarasikan kegelisahan penguasa jahat Herodes. Herodes  telah memancung kepala Yohanes, terkait teguran terhadap tindakannya merebut Herodias istri saudaranya. Kebusukan Herodes ini selalu mengusik lubuk nuraninya. Apalagi saat ia mendengar hadirnya Mr X  yang semakin bertambah luas pengaruh-Nya. Siapa Dia. Mr X?

Kehadiran Yesus menimbulkan tanda tanya dalam diri rakyat jelata sampai penguasa. Siapa Dia? Di antara orang banyak, ada yang mengatakan, bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati. Yang lain mengatakan, bahwa Elia telah muncul kembali. Ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit. Meski tidak memahami siapa Yesus, orang banyak bersikap positip, menerima dan menghormati-Nya sebagai yang berkuasa, yang luar biasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka.

Apalagi ketika kuasa Yesus ternyata dapat disalurkan melalui murid-murid yang diutus-Nya. Setan ditaklukkan, penyakit disembuhkan. Mujizat yang menyertai karya murid-murid-Nya semakin meneguhkan dan menjadi tanda yang tidak dapat dibantah tentang kehadiran-Nya sebagai Mesias. Disamping mampu mengadakan mujizat, Yesus memampukan juga utusan-Nya dalam nama-Nya mengadakan mujizat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline