Lihat ke Halaman Asli

bayu tirta

Mahasiswa

Mahasiswa LANTIP 5 UNNES Rancang Modul Otomotif Sistem Penerangan Kendaraan untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa

Diperbarui: 21 Agustus 2025   07:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Penyerahan Produk kepada Pihak Sekolah  

Semarang -- Mahasiswa Program LANTIP 5 Universitas Negeri Semarang (UNNES) kembali menghadirkan terobosan di bidang pendidikan vokasi dengan merancang modul pembelajaran sistem penerangan kendaraan berbasis deep learning atau pembelajaran mendalam. Modul ini dirancang khusus untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan Teknik Otomotif, agar mampu memahami konsep kelistrikan kendaraan secara komprehensif sekaligus mengasah keterampilan praktik di lapangan.

Modul ini memuat materi mulai dari pengenalan komponen sistem penerangan, prinsip kerja lampu kendaraan, rangkaian kelistrikan, hingga prosedur perawatan dan perbaikan. Pendekatan pembelajaran mendalam diterapkan melalui kombinasi penjelasan konsep, analisis studi kasus, serta latihan troubleshooting yang mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. Dilengkapi ilustrasi rangkaian, foto komponen, dan panduan langkah demi langkah, modul ini diharapkan mampu menjadi sumber belajar yang menarik dan mudah dipahami.

Mahasiswa pengembang menjelaskan, tujuan modul ini adalah untuk menjembatani kesenjangan antara teori di kelas dan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja. "Kami ingin siswa SMK tidak hanya hafal teori, tetapi juga mahir mengidentifikasi kerusakan, membaca rangkaian, dan memperbaiki sistem penerangan kendaraan sesuai standar industri," ujarnya. Modul ini juga dirancang selaras dengan kurikulum nasional dan kompetensi yang dipersyaratkan dalam sertifikasi keahlian otomotif.

Pihak sekolah mitra menyambut positif inovasi ini. Mereka menilai, keberadaan modul pembelajaran berbasis pembelajaran mendalam sangat membantu guru dalam menyampaikan materi yang kompleks secara terstruktur dan interaktif. Ke depan, modul ini akan diuji coba di kelas, kemudian disempurnakan untuk digunakan secara lebih luas di SMK-SMK lain. Langkah ini menjadi bukti nyata sinergi antara perguruan tinggi dan sekolah vokasi dalam mencetak tenaga kerja terampil dan siap bersaing di era industri 4.0.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline