Arab Takroni adalah panggilan untuk Arab yang berasal dari Afrika Hitam. Kebanyakan mereka merantau ke Arab Saudi dan berasal dari Afrika Timur sepertidari Etiopia, Sudan, Somalia, Djibouti dan pantai Afrika Timur maupun negara Afrika Hitam lainnya. Kita juga tidak tahu sejak kapan mereka dipanggil dengan Takroni. Untuk membedakan mereka dengan orang Arab asli cukup mudah terutama dari wajah dan warna kulit.
Kemarin saya hampir seharian keliling-keliling ke kawasan Puncak, Cisarua, Megamendung, Cipayung dan kawasan sekitarnya. Keluar masuk ke pelosok sekedar ingin tahu saja sambil cuci mata. Di kawasan Cisarua, Megamendung dan Cipayung sudah maklum banyak anak-anak muda Arab, umumnya mereka dari Arab Saudi yang melancong bahkan menikah siri dengan wanita sekitar kawasan tersebut. Di pinggir jalan juga kita bisa saksikan keberadaan mereka nongkrong di kafe-kafe sambil ngobrol, bahkan juga terlihat cewek-cewek seronok bersama mereka. Maklum mereka merupakan turis Arab banyak uang untuk berfoya-foya. Kawasan tersebut yang dibidik kerena kemudahan dan ekpos berita dari mulut ke mulut diantara mereka di Arab sana, bahkan juga melalui jejaring sosial seperti FB maupun twitter dan lain sebagainya.
Jadilah kawasan Cisarua (Puncak) cukup beken di dunia Arab bahkan hingga internasional karena faktor supply and demand. Ada janda atau gadis yang secara ekonomi kurang beruntung dan ada juga jejaka dari Arab yang mencari kepuasan sesaat. Fasilitas lain juga tersedia seperti mak comblang dan modin selaku yang menikahkan. Jadilah bisnis sesaat yang dikenal dengan kawin kontrak. Kalau yang ini sudah berlangsung lama.
Sedangkan fenomena baru yang saya dapatkan adalah maraknya Arab-Arab Takroni di kawasan Megamendung itu. Di jalan mereka banyak yang lalu lalang, baik laki-laki maupun perempuan. Bahkan menurut saya banyak orang-orang yang berwajah keling (hindi) di situ. Tentu saja timbul pertanyaan saya, ngapain mereka. Apakah mereka imigran gelap yang menetap di Indonesia. Karena memang ekonomi di Jazirah Arab mereka kurang mumpuni, karena rerata mereka imigran juga di Arab Saudi.
Barangkali ada diantara Kompasianer yang tahu?
salam damai,,,
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI