Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Kilas Balik 2023 dan Kilas Balik 2024) Alhamdulillah PERINGKAT #1

Fibonacci Puisi: Andai Datangmu Nanti

Diperbarui: 1 Januari 2022   01:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Fibonacci Puisi: Andai Datangmu Nanti

andai datangmu nanti bukan lusa ini
akankah berbeda nanti
yang dihadapi
darimu

darimu
yang tlah berganti
rupa wujud serta isi
dengan kulit yang terus mengkeriput ini

andai datangmu satu abad lagi nanti
akankah belulang ini
masih di sini
menunggu

menunggu
engkau usapi
dari rindu yang tak sampai
karena terlalu lamanya kumenanti

(andai datangmu nanti, 2022)

Puisi sederhana yang secara implisit hendak mengatakan bahwa jarak waktu antara rindu dan datangnya pertemuan akan menjadi tantangan kesetiaan lahir dan batin. Semoga bermanfaat.

Deret fibonacci yang digunakan dalam puisi ini:
Bait pertama, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait kedua, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.
Bait ketiga, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait keempat, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline