Lihat ke Halaman Asli

Bambang Subroto

Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Topi Berganti-ganti

Diperbarui: 29 Oktober 2021   05:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berpolitik itu seperti memakai topi.Terkadang bertopi putih, merah, hitam, kuning, hijau, atau biru.

Bertopi itu menunjukkan identitas. Ciri khas, dimaksudkan agar yang didukung semakin jelas.

Topi putih, disukai oleh yang berprinsip netral. Mereka mengamati diam-diam. Keputusannya nanti ditentukan di bilik suara. Bisa memilih atau bahkan tidak ada yang dipilih. Mereka berprinsip Luber, langsung umum bebas dan rahasia. Tentu pilihannya berdasar data dan tingkay keyakinannya.

Topi merah, teramat sensi. Semua dipertimbangkan berdasar emosi. Firasat, intuisi, dan kesan pribadi sangat kental. Pilihan tetap sejak awal. Mudah senang, tapi tiba-tiba sedih. Hatinya bergoyang-goyang.

Topi hitam, disukai oleh mereka yang lebih rasional. Segala sesuatu diukur dengan akal. Kritis, berpengaruh terhadap pilihan orang lain. Suka pujian sesaat, dan mudah mengatakan orang lain sesat.

Topi kuning, lebih konstruktif pola pikirnya. Optimis dalam segala hal. Bekerja terus bekerja. Kendala itu nomor dua.

Topi hijau, kaya gagasan. Persepsi terhadap gagasannya pun menarik. Lebih sreg terhadap pembahasan yang mengarah ke proses kreatif dan inovatif. Gagasan adalah modal dasar dalam berpikir.

Topi biru, pandai mengajukan pertanyaan yang tepat. Itu modal untuk merangsang ke arah pendalaman berjangka panjang.

Apa pun topi yang dikenakan, sedikit banyak menunjukkan aliran. Dalam berpolitik memang begitu. Yang paling benar adalah pilihanku.

Bahkan, mereka sangat mungkin berganti-ganti topi. Atau topinya tetap, tapi pilihannya berbeda lagi.

Dalam berpolitik, sering beradu enerji. Enerji positif, akan mengukuhkan pilihan. Enerji negatif, mampu membuat emosi ikut bergoyang-goyang. Mereka tidak bisa meniru bangau, berdiri dengan satu kaki dengan tenang. Keseimbangan, sebenarnya pusat dari pengendalian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline