Lihat ke Halaman Asli

Bambang Subroto

Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Di Sini Senang, di Sana Senang

Diperbarui: 6 April 2021   12:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Buah yang direkayasa kematangannya akan cepat rusak. Keterburu-buruan melawan kodrat waktu juga akan begitu. Kita acap kali lupa untuk meniru perilaku langit dan bumi. Kecepatan dan kecermatan mereka berjalan sesuai dengan hukum alam.

Masalah sebesar apa pun, sangat mungkin dipecah-pecah berdasarkan urgensinya. Itu akan melahirkan tingkat keyakinan, yang mempengaruhi ketajaman tindakan. Tentu akan lebih sempurna lagi bila rasa kesetiaan berpengaruh terhadap semangat menekuni karya,  yang menyala tak gampang padam.

Kalau ini termasuk pragmatisme, maka bukti-bukti yang mengikutinya akan cenderung menghasrati kesenangan. Itu selalu terhubungkan dengan hal-hal yang membumi, praktis, realistik, dan berporos pada prinsip efisiensi.

Para penganut paham utilitarianisme yang berburu kesenangan, memang selalu merindukan hal itu. Kesenangan hidup termaksud adalah hidup yang sedikit menderita dan sedikit pula rasa sakitnya.

Namun demikian, kegembiraan hidup itu wajib dijalani sebagai nasib baik, secara bijaksana. "Laetus sorte tua vives sapienter".




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline