Lihat ke Halaman Asli

BAMBANG SRI HARTONO

Dosen IAIN Pekalongan

Renungan

Diperbarui: 27 Mei 2021   14:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Renungan setelah mengalami musibah. | pexels

DATAN SERIK LAMUN KETAMAN, 
DATAN SUSAH LAMUN KELANGAN
(Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri, Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu).

Oleh: Bambang Sri Hartono

Datan serik lamun Ketaman..Datan susah lamun Kelangan.. Falsafah jawa yang satu ini mengingatkan kita tentang bagaimana memahami kehidupan yang baik dan selalu tawakkal pada ketetapan Tuhan, arti dari Unen-unen ini adalah jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri. Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu. 

Baca juga: Renungan Manusia

Dalam falsafah ini, tersirat sebuah makna bahwa manusia Jawa terikat dengan nilai-nilai ketuhanan atau determinisme teologis. Manusia yang percaya akan Tuhan, telah memiliki keyakinan bahwa segala sesuatu musibah dan kehilangan adalah datangnya dari Tuhan, dan menjadi sebuah pelajaran bagi manusia untuk melakukan upaya perbaikan diri dengan melihat kelemahan dan kelebihan dan selalu melakukan introspeksi diri dan semakin mendekatkan diri kepada Tuhan. 

Dengan adanya musibah dan kehilangan, menusia hendaknya jangan terlalu bersedih, karena semua sudah berjalan sesuai alurnya, tetapi manusia harus tetap tabah dalam menghadapi semuanya dan senantiasa berjuang untuk memperbaiki kehidupannya.

Baca juga: Renungan Setelah Ramadan

Jangan terlalu lama larut dalam kesedihan dan kekecewaan yang mendalam karena musibah dan kehilangan, karena kita tidak pernah tahu apa yang benar-benar baik bagi kita. Kehilangan tidak selalu sebagai musibah, karena bisa menjadi jalan untuk memperoleh yang lebih baik, yakin bahwa Tuhan akan memberikan yang lebih baik, hidup bukan yang kita inginkan (Want) tetapi yang kita butuhkan (Need). 

Kita harus yakin bahwa Tuhan tidak akan mengambil dari kita tanpa mengganti dengan yang lebih baik. Terlebih bila yang hilang itu harta atau orang yang kita cinta sekalipun, kehilangan itu adalah jalan terbaik Tuhan untuk memberikan ganti yang lebih baik bagi manusia. Setiap yang hidup pasti ada ujian, karena dengan begitu kita akan berlatih tentang ke ikhlasan dan kesabaran. 

Baca juga: Celengan Rindu: Renungan di Malam Takbir

Musibah dan kehilangan mengajarkan pada kita, bahwa sesungguhnya kita bukan pengatur tetapi yang diatur, bukan yang berkendak tetapi yang dihendaki. Percayalah bahwa apa yang terjadi sesungguh nya sudah Tuhan tetapkan, begitu juga tentang Rezeki, Jodoh dan Kematian. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline