Lihat ke Halaman Asli

Bambang Kussriyanto

Purna karya konsultan manajemen bisnis namun tetap aktif sebagai pengamat perekonomian, pelatihan wirausaha dan manajemen lembaga sosial

Menonton Sendratari Ramayana Candi Prambanan di usia 73 tahun

Diperbarui: 17 Agustus 2025   19:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkawinan Rama dan Sinta. (Foto koleksi pribadi)

Saya, isteri, ditemani dua anak perempuan berangkat dari Malang menuju Yogyakarta Rabu, 13 Agustus 2025, khusus untuk nonton Sendratari Ramayana Kamis, 14 Agustus 2025 pkl 19.30 -- 22.00.

Bagi saya, acara ini sangat istimewa sebab pada usia 73 tahun, baru sekali ini saya mendapat kesempatan menonton pertunjukan sendratari yang sudah saya dengar beritanya semenjak duduk di sekolah rakyat pada 1961. Artinya setelah 64 tahun kemudian.

Walaupun pernah ikut berlatih sendratari Jawa pada masa itu, namun saya lebih berkesenian di bidang musik bersamaan dengan maraknya The Ventures, Cliff Richard, dan kemudian hanyut bersama The Beatles dan The Rolling Stones. Sekali pun saya senang dengan dan tidak meninggalkan pagelaran wayang kulit semalam suntuk, namun saya melupakan sendratari. Maka acara ini mengembalikan apresiasi saya pada sendratari Jawa setelah 64 tahun berlalu.

Lokasi pentas Sendratari Ramayana Candi Prambanan terletak di Jalan Jogja-Solo Km 16 Klurak, Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sekitar 150 penari musisi lokal berpartisipasi dalam Sendratari Ramayana yang bertempat di panggung terbuka dengan latar Candi Prambanan sebagai latar belakang.

Kompleks Candi Prambanan. Foto koleksi pribadi

Sendratari Ramayana seingat saya berawal dari gagasan penggalangan dana untuk berbagai proyek pembangunan semesta berencana melalui pariwisata.

Menteri GPH Djatikoesoemo melontarkan ide membuat pergelaran drama tari yang ditampilkan di depan Candi Prambanan. Ia terinspirasi oleh pertunjukan Ballet Royale du Cambode di depan Kuil Angkor Wat Kamboja yang dilihatnya saat berkeliling ke beberapa negara. Ia yakin bahwa pertunjukan dengan latar belakang Candi Prambanan akan memukau. Cerita yang dipilih adalah Ramayana dengan pertimbangan wiracarita ini ditemui hampir di seluruh negara Asia Tenggara.

Atas persetujuan MPRS dan presiden Soekarno, pada bulan April 1960 dibangunlah panggung terbuka yang megah, mulanya di depan candi Prambanan, dengan kapasitas tempat duduk sekitar 2500 penonton.

Tanggal 26 Juli 1961 untuk pertama kalinya sendratari Ramayana dipentaskan, suatu momentum sejarah bagi perkembangan drama tari di Indonesia. Waktu itu pertunjukan dalam bentuk sendratari dengan media tari dan gamelan ini merupakan ciptaan baru bagi dunia pementasan seni di Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline