Lihat ke Halaman Asli

APOLLO_ apollo

Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Puisi | Buah hatiku

Diperbarui: 15 Maret 2020   20:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi: Buah hatiku | dokpri

Buah hatiku! Iya, kamu hatiku, kamu tahu saya,

Dan mata yang sering menangis di lembah

Di saat-saat kesengsaraan, tanpa cahaya api cinta

kini menanti harapan dan melihat jendela jiwaku!

Dalam kesunyian malam tanpa bintang,  pikirkanlah rasa kosong

Di mana kesedihan kekal menyerang tiap detik jantung, jam dinding,

Yang membuat merayu waktu, merayu jarak, merayu senja kala itu

Makan berlumpur, berbaur luntur, disambut dengan lupakan aku.

Tetapi seandainya memiliki hati yang jujur, setia, dan murni

Di dunia yang kusut, lumpur kegelalan, di antara para penghujat

Itu benar dan waktu dan penantian hari murni

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline