Iya ampun,... Buat apa kamu meniru aku, nanti kamu akan tersandung dan tersesat, jalanku dan jalanmu berbeda. Pelabuhan sudah dihancurkan biarkah kita berlayar dengan bintang kita masing masing, dan jika alam mempertemukan kita iya syukurlah....
Tapi jika tidak iya tiadak apa apa, lebih baik kamu mengikuti jalanmu sendiri, dan menjadi dirimu....yakinlah ada suatu Dike atau semacam keadilan bagi diri kita masing masing, tanpa kamu perlu meniru aku. Jadilah peniru dirimu sendiri...
Engkau tahu jika memilih jadi pohon lurus maka takdirmu lebih lelah dan mematikan jika dibandingkan memilih menjadi pohon bengkok....