Lihat ke Halaman Asli

Bai Ruindra

TERVERIFIKASI

Guru Blogger

Secangkir Kopi Pahit Kuatkan Bab Demi Bab Tugas Akhir Mahasiswa Abadi

Diperbarui: 4 Oktober 2025   15:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - Sumber: ChatGPT

Malam bergadang; sementara orang-orang sedang pacaran! 

Sekonyong-konyong sangat 'muak' dengan kehidupan abadi di kosan yang lusuh dan kumuh itu. Saat kawan-kawan satu persatu meninggalkan kosan - kampus - untuk melangkah lebih tinggi. Saya? Berlabuh dalam sedih dan pilu. 

Ketemu dosen yang 'luar biasa' pengertiannya! 

Datang ke rumahnya di sore, bahkan hampir magrib. Saya diabaikan. Duduk termenung di teras di bawah gerimis, "Besok kamu kembali," pintu ditutup tanpa memahami lebih kurang 2 jam di sana dalam harapan sebuah tanda tangan terbubuhi. 

Besok saya kembali. "Saya buru-buru ada yang sidang sore ini," 

Lho? Sidang saya bagaimana? 

Entahlah, kawan.

Saya juga pusing.

Secangkir Kopi dan Pesan Merana Mahasiswa 'Calon' Abadi 

"Kamu ke warkop nggak?" 

Saya mengeleng.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline