Lihat ke Halaman Asli

Toleransi Beragama di Indonesia

Diperbarui: 10 Juli 2020   15:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Toleransi adalah kata serapan yang diambil dari bahasa Inggris yaitu kata tolerance. Tolerance memiliki arti membiarkan. Sehingga dari akar katanya, toleransi adalah tindakan membiarkan atau memaklumi. 

Jika dikaitkan dengan bahasa Arab, toleransi sepadan dengan kata tasamuh. Kata tasamuh artinya adalah mengizinkan atau bisa juga diartikan saling memudahkan. 

Dengan demikian, toleransi dapat dengan mudah diartikan dengan membiarkan atau mengizinkan orang lain melakukan sesuatu. Atau lebih tepatnya, toleransi adalah kegiatan yang menggambarkan sikap saling menghormati dan saling bekerjasama di antara kelompok-kolompok masyarakat yang berbeda.

Islam sejak awal sudah mengajarkan umatnya untuk selalu menjalin kehidupan yang harmonis antara sesama umat manusia. Agama Islam merupakan agama yang penuh dengan toleransi. 

Toleransi dalam Islam bukan hanya terdapat dalam ajaran secara tekstual tetapi juga telah menjadi karakter dan tabiat hampir seluruh umat Islam dari zaman Muhammad SAW sampai sekarang ini.

Firman Allah Swt., artinya: "Hai Manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal'' (terj. QS. Al-Hujurat 13).

Sikap toleransi sudah diajarkan dan dikerjakan umat muslim bahkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Beliau memiliki sikap toleransi yang sangat tinggi. 

Beliau tidak pernah sekalipun menyinggung maupun menyakiti perasaan atau memaksakan kehendaknya kepada orang lain yang bahkan memiliki agama dan kepercayaan yang berbeda dengan dirinya. 

Contohnya ketika beliau mendakwahi pamannya, Abu Tholib, beliau tidak menggunakan bujuk rayu secara paksa maupun kekerasan. Terhadap kafir dzimmi (yang berada dilindungan negara) beliau tetap menghargainya dan melindungi hak haknya.

Indonesia, sebagai Negara yang memiliki banyak perbedaan baik secara suku, budaya, dan agama, sudah sepatutnya kita menerapkan sikap toleransi. Terlebih lagi, agama mayoritas di Indonesia adalah agama Islam, maka dari itu sudah sewajarnya kita meneladani apa yang sudah diajarkan dan dipraktekan oleh Rasulullah SAW.

Sebenarnya sudah banyak contoh nyata akan sikap toleransi yang diaplikasikan dalam kehidupan bersosial di tengah-tengah masyarakat Indonesia. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline