Lihat ke Halaman Asli

azki

mahasiswa

Transformasi Studi Al Quran di Era Modern

Diperbarui: 18 April 2025   23:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://pin.it/2sY3G4fVK

Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang menjadi petunjuk hidup dalam berbagai aspek kehidupan. Namun, untuk memahami isi Al-Qur'an dengan benar, seseorang tidak cukup hanya membaca terjemahannya saja. Diperlukan tafsir, yaitu penjelasan mendalam mengenai makna ayat-ayat Al-Qur'an, konteksnya, serta pesan-pesan yang terkandung di dalamnya. Dahulu, tafsir hanya bisa dipelajari melalui kitab-kitab besar yang ditulis para ulama, seperti Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Al-Thabari, atau Tafsir Al-Jalalain. Kitab-kitab ini umumnya berbahasa Arab dan membutuhkan bimbingan guru untuk memahaminya.

Namun di zaman sekarang, seiring berkembangnya teknologi informasi, kita bisa menemukan (Firdaus, 2023). Melalui internet, aplikasi mobile, dan berbagai platform digital lainnya, siapa saja kini dapat mengakses penjelasan tafsir kapan pun dan di mana pun. Inilah yang disebut dengan digitalisasi tafsir. Perubahan ini membawa banyak dampak positif, terutama dalam mempermudah umat Islam dalam memahami isi Al-Qur'an.

Pengertian dan Bentuk Digitalisasi Tafsir

Digitalisasi tafsir berarti proses mengubah atau menyajikan karya-karya tafsir Al-Qur'an dalam bentuk digital. Artinya, tafsir tidak lagi hanya berbentuk buku cetak, tetapi juga bisa dibaca melalui komputer, tablet, atau smartphone. Saat ini sudah banyak platform digital yang menyediakan tafsir secara lengkap, baik dalam bahasa Arab, Indonesia, maupun bahasa asing lainnya.

Beberapa contoh platform digital tersebut antara lain:
- Quran.com: Menyediakan berbagai tafsir dalam bahasa Inggris dan Arab.
- TafsirWeb.com: Platform berbahasa Indonesia yang menyediakan berbagai tafsir klasik dan modern.
- Aplikasi Quran di Play Store: Banyak di antaranya sudah menyediakan fitur tafsir, seperti Quran Kemenag, Ayat, atau iQuran.

Selain itu, tafsir juga tersedia dalam bentuk video ceramah, podcast, dan bahkan infografis yang disebarkan melalui media sosial. Ini membuat ilmu tafsir lebih mudah diakses oleh berbagai kalangan, termasuk generasi muda.

Perubahan dalam Akses dan Pembelajaran Tafsir

Dulu, untuk mempelajari tafsir seseorang harus datang ke pesantren, majelis taklim, atau perguruan tinggi Islam. Kini, dengan adanya teknologi digital, seseorang bisa belajar tafsir cukup dari rumah. Akses terhadap ilmu menjadi lebih mudah, cepat, dan luas.

Sebagai contoh, jika seseorang ingin mengetahui tafsir dari satu ayat tertentu, ia cukup mengetik nomor ayat tersebut di mesin pencari atau aplikasi tafsir. Dalam hitungan detik, ia bisa menemukan berbagai penjelasan dari para ulama mengenai ayat tersebut, tanpa harus membuka banyak buku tebal.

Digitalisasi juga mempercepat proses pembelajaran. Misalnya, fitur pencarian kata kunci (search) memungkinkan pengguna mencari topik tertentu dalam Al-Qur'an dan menemukan semua ayat yang berkaitan beserta tafsirnya. Ini sangat membantu bagi pelajar, pengajar, dan peneliti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline