Tren Belanja Perlengkapan Bayi Bergeser, Toko Fisik Lokal Seperti Moomart Kids & Babyshop Masih Jadi Andalan

Sragen -- Di tengah tren belanja daring yang terus berkembang, toko fisik perlengkapan bayi dan anak di daerah masih menunjukkan daya tahan yang signifikan. Salah satu contohnya adalah Moomart Kids & Babyshop, toko perlengkapan anak yang beroperasi di kawasan Jalan Veteran, Sragen, Jawa Tengah.

Masyarakat kini semakin selektif dalam memilih tempat berbelanja produk bayi. Meski kemudahan akses e-commerce telah merambah hingga kota-kota kecil, sejumlah konsumen masih mengandalkan toko fisik, terutama untuk kebutuhan yang memerlukan pengamatan langsung, seperti pakaian, perlengkapan tidur, hingga alat makan anak.

Moomart Kids & Babyshop, yang beroperasi setiap hari dari pukul 07.00 hingga 21.00, menjadi salah satu toko yang tetap ramai dikunjungi, terutama pada akhir pekan. Selain karena harga yang dianggap bersaing, keberadaan toko fisik memungkinkan pelanggan untuk melihat dan membandingkan langsung kualitas produk.

"Saya lebih tenang kalau beli langsung, bisa pegang bahannya, lihat ukurannya. Apalagi buat kebutuhan bayi," ungkap Wulan, warga Karangmalang, yang rutin berbelanja ke toko tersebut.

Tidak hanya mengandalkan kehadiran fisik, Moomart Kids & Babyshop juga telah melakukan langkah adaptif dengan memanfaatkan teknologi komunikasi. Melalui integrasi WhatsApp Business API, pelanggan kini bisa terhubung langsung dengan pihak toko untuk menanyakan stok, produk baru, atau sekadar berkonsultasi soal kebutuhan anak.

Transformasi ini mencerminkan perubahan strategi bisnis ritel di daerah yang tidak hanya mengandalkan kehadiran secara fisik, namun juga membangun koneksi melalui platform digital.

"Yang datang ke toko kadang sudah nanya duluan lewat WhatsApp. Jadi mereka nggak perlu repot keliling, tinggal ambil barang yang memang dicari," jelas salah satu staf toko.

Dengan kombinasi pendekatan langsung dan pemanfaatan teknologi, toko seperti Moomart Kids & Babyshop menunjukkan bahwa model bisnis ritel lokal masih memiliki tempat, terutama ketika mampu memahami kebutuhan konsumen secara lebih personal.