Lihat ke Halaman Asli

Aziz Aminudin

Penulis Lepas, Trainer, Personal Coach, Terapist, Hipnoterapist, Pembicara, Online Marketer, Web Design

Filosofi ala Kresem

Diperbarui: 26 November 2020   06:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kembali ke alam,  regresi ke masa lampau saat buah ini masih jadi primadona,  bukan hanya diburu karena brosur dan info website terkait manfaatnya. 

Ya,  " Kresem ", pada jamannya dulu tumbuhan ini tumbuh bebas dan liar,  ia tidak pernah permisi dan mengajukan izin tinggal,  tahubtahu jasa ia ada dan hadir,  tumbuh besar,  rimbun dan menjadi tempat faforit para petani untuk berteduh. 

Ya bagaimanapun kresem adalah bagian dari alam,  yang memiliki dua sisi dan tidak sembarang dicipta,  ia akan melakukan ekspansi besar besaran akarnya ke penjuru arah,  lentur,  lemah bisa jadi tapi akarnya mampu menembus apapun yang enghalabgi dalam senyap. 

Dan bagi anak anak diusianya kresem menjadi tempat bergantung keceriaan,  ayunan,  rumah pohon dan banyak permaenan diawali dan terinspirasi dibawah kresem. 

Berbeda dengan sekarang,  semua telah berubah,  jarum jam telah lupa berapa kali ia berputar dan kita kadang tidak merasa kalau waktu telah jauh berjalan,  dan bahwa saat cermin bicara "uban mu banyak".

Serta merta ego bilang "ini karena minyak rambut,  ini karena shampo" ia lupa kalau kresem kini telah terpinggirkan,  ia lupa kalau ia tak lagi tertarik sama kresem. 

Dan saatnya kembali ke alam, belajar memaknai hidup dan kehidupan. bagaimana cara bertumbuh,  berkembang dan bertahan serta memberikan keceriaan,  manfaat dan nilai bagi sekitar. 

#tempoedoeloe
#kenangan

Aziz Aminudin
{{{ positif,  sehat dan bahagia }}}




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline