Lihat ke Halaman Asli

Aziz Aminudin

Penulis Lepas, Trainer, Personal Coach, Terapist, Hipnoterapist, Pembicara, Online Marketer, Web Design

Puasa Jangan Kagetan! Waspadai Kejahatan Finansial Perbankan Saat Ramadan

Diperbarui: 8 Mei 2019   11:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi

Selamat siang kompasianer, Bulan puasa bulan yang penuh berkah, bulan dilipatgandakan segala amal ibadah dan semua manusia diharapkan bis mengerem hawa nafsunya agar lebi mendekatkn diri beribadah kepada Allah Ta'ala.

Akan tetapi perlu diwaspadai pada bulan puasa khususnya menjelang lebaran akan terjadi hal yang sepertibiasanya ada banyak isu sensitif seputar peningkatan kebutuhan, dan melambungnya harga - harga bahan pokok, ini yang seringkali menyebabkan banyak orang menjadi kenado (berkurang) kuatitas ibadahnya di akhir akhir bulan puasa ini, mereka fokus pada lebaran dengan memutar otak untuk mencukupi kebutuahan hidupnya.

Sejatinya bulan puasa bualan yang penuh rahmat dan ampunan, bulan dimana kita harus mengencangkan ikat pinggang dan meningkatkan ibadah di 10 hari terakhir akan tetapi pada kenyataannya, kita patut waspada dapa meningkatnya tindak kejahatan yang terjadi dimasyarakat, baik beredarnya uang palsu, produk - produk yang tidak layak beredar dipasaran ( kadaluarsa ) sampai dengan tawuran.

KEJAHATAN FINANSIAL PERBANGKAN

Kejahatan finansial perbangkan yang kadang luput dari perhatian kita, bagaimana berapa ratus juta, bahkan trilyun dana di garuk dari nasabah bank dari tindak kejahatan finansial perbangkan ini.

Ada banyak tidak kejahatan perbankan yang terjadi dimasyarakat yang semua seringkali tidak mendapatkan perhatian, dari pendurian data perbankan nasabah sampai dengan penipuan dengan mengatasnamakan bank yang memberikan hadiah, bonus atau undian tertentu.

Beberapa kejahatan perbankan yang melakukan pendurian data diantaranya dengan cara ; Phising, penipuan mengambil informasi rahasia username, password biasanya dilakukan via pesan atau komunikasi elektronik seperti email, SMS atau website yang dirancang khusus. 

Vhishing, yakni upaya penipu melakukan pendekatan terhadap korban untuk mendapatkan informasi atau mempengaruhi korban untuk melakukan tindakan. Biasanya komunikasi dilakukan melalui telepon. Akan tetai seringkali juga karena keteledoran diri sendiri dengan tidak melindungi data diri yang disebarluaskan secara sembarangan.

Kadang tanpa sadar kita telah mencantumkan nomer telpon, data diri lainnya sampai nomer rekening dan nama anggota keluarga yang akan memancing pelaku kejahatan digital khususnya kejahatan finansial perbangkan menjadi sangat mudah melakukan aksinya.

JANGAN KAGETAN 

Ini menjadi perhatian dari pengalaman saya biasanya aksi penipuan atau kejahatan ini seringkali berupa informasi yang mengagetkan, baik itu email, sms, atau whatsapp tentang adanya promo ramadan, undian hadiah maupun hal lain yang mengarahkan anda pada link website tertentu yang bisa jadi itu adalah website yang sudah dirancang khusus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline