Lihat ke Halaman Asli

Aziz Abdul Ngashim

pembaca tanda dan angka

Kata

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

aku kehilangan kata saat kau curi pada suatu peristiwa. kata-kataku kau ambil dengan berbagai cara yang harusnya tak dilakukan oleh manusia. dan disaat pembicaraan terakhir kita kau ambil semuanya. semua kata yang selama ini ku pelihara. kini aku hanya bisa diam, tanpa bisa memelihara dendam. menunggu waktu membunuh ingatan lalu memendamnya sangat dalam. tapi aku yakin aku tak kan pernah lupa pada sebuah peristiwa kehilangan kata saat kau mengambilnya dengan paksa.

aku telah mencatatnya dalam lembar-lembar sumpah pada dirimu. sumpah yang tak akan aku tepati, tapi sumpah yang akan menghantui. aku akan ikut mati bersama kata yang telah kau curi. tapi kata-kataku akan hidup, menjadi kudup. kata-kataku akan meletup menekanmu dalam mimpi dan kenyataan hidup.

dalam diam di dunia tanpa ahkam. kau tak akan pernah tenang karena kata-kata yang telah kau curi, sudah selesai teranyam. kata-kata yang telah kau curi akan menghujam tubuhmu laksana cakram. dan kau seperti peristiwa yang terjadi  padaku. kau akan mati, mati lebih sepi, mati tanpa mimpi, karena kau tak punya kata yang kau pelihara.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline